Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenapa Edhy Prabowo Terkesan Hanya Menegasikan Susi?

15 Desember 2019   14:20 Diperbarui: 18 Desember 2019   18:57 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu menteri yang cemerlang di periode pertama kekuasaan Jokowi adalah Susi Pudjiastuti.  Hampir semua kesana terhadap beliau adalah kesan positif. Susi bukan hanya berpihak kepada nelayan tapi juga masa depan. Hidup bukan sekadar hari ini. Ada anak cucu yang juga menitipkan negeri ini kepada kita. 

Menteri yang pada awalnya diremehkan karena SMA pun tak tamat.  Tapi, kemudian semua yang meragukan dibuatnya terbelalak dengan terjangan terjangan nya. 

Persoalan pertama, adalah persoalan pencurian ikan. Sebelum Susi, ada kesan lembek negara di depan mafia perikanan. Mafia yang lingkupnya sudah bukan lagi nasional tapi sudah internasional. Hampir dapat dikatakan tak mungkin ada yang sanggup melawan kedigdayaan mafia ikan tersebut. 

Gebrakan Susi menenggelamkan kapal kapal pencuri ikan sering dipertanyakan. Kenapa harus ditenggelamkan? Bukankah perahu tersebut bisa dimanfaatkan? 

Mereka yang bertanya seperti itu jelas mereka yang tak tahu persoalan.  Selama ini, perahu pencuri ikan yang ditangkap kemudian dilelang.  Dan siapa pemenang lelah kapal pencuri ikan? Ternyata mafia mafia juga. Caranya? Dengan meminjam tangan lain. 

Dan memang tak ada cara lain untuk membuat mereka jera kecuali ditenggelamkan.  Dan sejarah telah membuktikan bagaimana para pencuri ikan menjadi takut kepada Susi kepada negeri ini setelah kenekadan Susi menenggelamkan semua kapal pencuri ikan. 

Dan kepedihan muncul, saat menteri KKP yang baru meninju kebijakan hebat ini.  Akankah pencuri pencuri ikan akan kembali marak? Sejarah akan mencatat. 

Kedua, masalah ekspor bibit lobster juga mengalami nasib hampir sama. Ketentuan yang telah dibuat Bu Susi akan ditinjau ulang. Sebuah penghalusan saja dari upaya mengembalikan pada zaman sebelum Susi. 

Semua tahu harga bibit lobster mahal.  Sehingga ekspor bibit lobster sangat menggiurkan siapa pun.  Lalu kenapa Susi melarang ekspor bibit lobster yang menguntungkan tersebut? 

Susi melihat jauh ke depan.  Bibit lobster mahal, tetapi jika bibit lobster itu dibesarkan maka harganya menjadi puluhan kali lipat mahalnya.  Sehingga, pelarangan ekspor bibit lobster akan lebih menguntungkan jika ekspor dilakukan setelah lobster besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun