Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dilarang Mencintai Api

19 Oktober 2018   10:54 Diperbarui: 19 Oktober 2018   11:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempuan itu masih terpaku.  Perasaan sesalnya membuncah.  Menyesakkan dada.  

Tak mungkin!

Perempuan itu mencoba menyangkal apa yang dilihatnya.  Mencoba untuk menutup luka.

Laki laki itu mendekati nya.  Kemudian menyapa.  Laki laki itu memang pandai bicara.  Pandai menyelusup ke dalam ruang kosong di hati Pia.

Usia Pia sudah tak muda.  Sudah lewat dari empat puluh.  Dan Pia sudah menutup hati untuk makhluk berjenis kelamin laki laki.

Tapi laki laki itu bisa membuka nya dalam sekejap.

Dan mereka akrab.

Walau kemudian harus retak.  Entah kenapa, perempuan itu merasa ada sesuatu yang dihindarkan darinya.  Ada rahasia laki laki itu.

Pia tak mau bertemu lagi dengan laki laki yang waktu jumpa pertama, sedang mengadakan pameran lukisannya.  Laki laki pelukis.  Laki laki seniman.

Seniman itu bajingan!

Itu kata seorang teman.  Ketika ditanya kenapa mereka bajingan, temanku bilang karena seniman hanya berjalan di atas perasaan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun