Mohon tunggu...
Mobit Putro W.
Mobit Putro W. Mohon Tunggu... Dosen - Bergelut dengan bahasa

Hidup itu bukti sebuah kematian....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kawanku: Rp 53 Juta Melayang Karena Email Sampah

9 Agustus 2012   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:02 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Minggu-minggu ini, sahabat saya plus rekan kerja saya sedang menghadapi cobaan berat. Cobaan memang tidak dapat diterka dan dikira kapan akan datang dan kemudian pergi.

Pun cobaan tidak akan memerhatikan jalur apa yang akan digunakan sebagai perpanjangan kasih sayang Allah. Sehingga ketika telah dan sedang diuji, sering kita mengatakan dan bergumam, "Seandainya tahu seperti ini, saya tidak akan melakukan itu".

Sahabat saya bukan orang baru dalam bermain komputer dan berinternetan. Dia pun sudah sering berbisnis melalui benda pinter itu, untuk menambah pundi-pundi simpanan, walau kadang tidak berhasil.

Ceritanya kurang lebih begini. Sekitar dua bulan yang lalu, dia menjalin komunikasi via email dan "kecanggihan" internet. Si cewek bule itu mengatakan memiliki modal dan mengajak kawan saya untuk berinvestasi, sehingga dia berencana betul untuk berkunjung ke Indonesia.Mungkin juga email-email sampah itu sering masuk ke address kita.

Dalam proses komunikasi tersebut, muncullah orang ketiga diantara mereka. Sementara ini komunikasi masih berjalan secara intens, bahkan hingga sekarang.

Mereka menjanjikan keuntungan yang luar biasa. Dalam perjalanannya ke Indonesia, kemudian di menelpon kawan tersebut untuk menyetor sejumlah uang. Menurutnya barangnya mengalami masalah di bandara, sehingga dia memerlukan sejumlah uang.

Entahlah apakah disertai hipnotis atau tidak, kawan saya itu mengirimkan 2000 $ atau sekitar Rp. 20.000.000,00. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, dan sebagai bukti bahwa dia memang sedang mengalami maslah, kawan saya itu diminta untuk berbicara langsung dengan polisi yang menahannya. Betul, mereka terlibat obrolan. Dengan demikian kawan saya yakin, kalau teman bulenya itu betul-betul mengalami masalah.

Tidak hanya itu. Kawan saya masih terus dikerjai oleh orang "seberang" itu. Masih dalam setingan menemui masalah, orang asing itu meminta lagi dikirimi uang. Dan lagi, kawan saya kena lagi. Dia merogoh koceknya sekitar 3000$ atau sekitar Rp. 30.000.000,00. Saat itu total yang disetor sudah Rp. 50.000.000,00.

Masih dalam pengaruh jahat orang seberang itu, kawan saya diminta untuk mnyetor lagi, karena stok uangnya habis, dan hanya tinggal Rp. 3.000.000,00 akhirnya, disetor pulalah uang itu.

Sehingga dalam minggu ini, kawan saya itu terkuras sejumlah Rp. 53.000.000,00. Anehnya, seperti yang sering kita dengar, kawan saya seperti nurut dan pasrah uangnya terus digerogoti oleh orang melalui telpon.

Saat ini kawan saya masih mengalami tekanan yang luar biasa. Semoga diberikan kesabaran dan diganti dengan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun