Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bertemu Calo Hajar Aswad (Episode 28 )

1 Juni 2019   15:25 Diperbarui: 1 Juni 2019   15:30 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sholat subuh pertama jamaah umroh lakukan sebentar lagi, hanya satu dua orang yang ada di lobby hotel, jamaah lain rata-rata langsung menuju Masjidil Haram, waktu menunjukan pukul 03.15 waktu Arab Saudi, Catur, Ilos, Noval dan Taufiq sudah menunggu di lobby hotel, mereka menunggu Ibu Bos turun, sebelum turun dari kamar tadi Noval sudah menelpon Ibunya, dan mengatakan mereka menunggu di bawah, dan Ibu mengatakan sebentar lagi turun, Catur mengatur strategi tempat duduk dan berdiri mereka agar berpencar, untuk memastikan apakah Ibu masih mengenali mereka.

Keluar dari lift ada empat orang, salah satunya adalah Ibu Bos, dia melihat kekiri-kekanan, tidak ada yang dia kenal, kemudian Ibu mempersilahkan teman satu kamarnya untuk dahulu saja pergi ke Masjid, karena beliau masih menunggu anak-anaknya, tidak lama ibu ke resepsionis hotel, untuk meminjam telpon, sepertinya beliau menilpon ke kamar anak-anaknya, beberapa kali di telpon tapi tidak diangkat-angkat, Catur memberi kode kepada Noval dan Taufiq untuk mendekat kepada Ibunya, Noval dan Taufiq sepakat sama seperti Ilos dan Catur mengerjai Ibunya.

"Ada yang bisa di bantu Ibu ?" Tanya Noval

Ibu melihat sebentar kemudian berbalik lagi kepada resepsionis seraya berkata," tidak terima kasih," katanya

Ibu berbalik lagi ke arah Noval karena merasa mengenal suara itu, cuma kenapa gundul, terhenti sebentar memandang, kemudian terucap dalam pekikan pelan

"Astagfirulahalazim," gumanya

Astagfirullahalazim, berulang-ulang, rasa tidak percaya melihat Noval, belum habis ke kagetan Ibu Bos, Taufiq yang ada di sebelahnya memotong pandangan Ibu Bos di hadapan Noval, kembali gumaman Astagfirullahalazim keluar dari mulut Ibu Boz, belum lagi habis kali ini Ilos dan Catur ikut bergabung, Ibu Bos geleng-geleng kepala melihat mereka berempat.

"Kapan gundulnya,"

"Tadi malam," jawab Noval

Mereka perlahan keluar hotel, menuju Masjidil Haram, sesekali tetap Ibu Bos bergumam melihat keempat pendekar gundul ini, Taufiq mengeluarkan handphone dari saku nya, kemudian memperlihatkan kepada Ibu foto-foto mereka di gundul tadi malam, sepanjang jalan setiap melihat foto yang norak, ibu bergumam Astagfirullah.

Memasuki pelataran Masjidil Haram kali ini Ibu mengeluarkan HP kemudian memfoto mereka berempat, selanjutnya memfoto Noval dan Taufiq, mereka melepas sendal kemudian di masukan kedalam tas tenteng mereka masing-masing, Catur mengarahkan Ibu Bos dulu ke tempat Ibu-Ibu, kemudian berkata nanti Ibu tunggu disini setelah sholat Subuh, kami ingin mendekati Ka`bah sholatnya, memastikan Ibu sudah dapat tempat baru mereka beranjak menuju Ka`bah, jarak Ka`bah sama mereka berdiri masih sekitar 20 meter, karena masih banyak jamaah yang melakukan tawaf, mereka berempat masih berdiri, dan mencoba maju sedikit demi sedikit sampai nanti sholat akan dilaksanakan baru mereka berhenti merapat ke Ka`bah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun