Mohon tunggu...
Moch. Mishbachuddin
Moch. Mishbachuddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jare Sopo Jancok Iku Duso???

24 September 2014   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 4075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Kon nang ndi cok?"

"Kene lo cok!"

"Sepurane cok,, aku gaiso teko.."

Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering mendengar, mengamati, bahkan mempraktikkannya. Namun, apa kita benar-benar mengetahui apa maksud dari kata tersebut? Apa benar "Jancok" itu dilarang? Kata siapa "Jancok" itu dilarang? Bagaimana asal "Jancok"?

Memang benar jancuk adalah misuh atau dalam bahasa indonesia adalah hal kotor, jorok, atau tidak layak diucapkan dihadapan forum formal. Namun, anggapan seperti itu sudah basi. Kini "Jancok" tidak lagi menjadi suatu hal yang tabu bagi kalangannya. Komunitas pelestari budaya Jancok kini menjadi Jancokers. Jancok sudah ada sejak zaman belanda dahulu kala.

Pada sekitar tahun 1930an ada perbedaan kelas yang begitu signifikan antara anak-anak Indo-Belanda dengan anak-anak Pribumi. Salah satu kata yang sering diucapkan anak-anak Indo-belanda adalah yantye ook yang berarti kamu juga. Nah, kata ini lah yang diplesetkan anak-anak pribumi menjadi "Jancok" dan digunakan untuk mengolok-olok anak-anak Indo-Belanda.

Saat 10 november 1945 pimpinan pemuda Bung Tomo untuk memperebutkan jembatan merah mereka tidak hanya mengucap "Allahu Akbar", pasti mereka juga mengucap "Jancok". Karena "Jancok" sebenarnya adalah ungkapan rasa kekecewaan yang mendalam. Hanya tersenggol saja kita sudah mengucap "Jancok", apalagi dijajah coba bayangkan, sakit bos.

Kini "Jancok" tidak hanya menjadi ungkapan kecewa, atau kesal terhadap sesuatu. "Jancok" sudah bermetamorfosis menjadi ungkapan rasa akrab, ekspresi terkejut, ekspresi kagum, dll. Maka dari itu jangan mudah menganggap orang mengucap "Jancok" adalah manusia yang buruk, karena tidak selamanya seperti itu.

Orang yang mengatakan "Jancok" itu jelek atau dosa hanyalah mereka yang tidak berbudaya. Tetap lestarikan budaya asli indonesia ini dan jangan sampai ada lagi kebudayaan kita yang diakui oleh negara lain. Terima Kasih Banyak.

Salam Jancokers!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun