Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ditipu 1 Milyar

21 Juni 2012   17:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340301184115654343

[caption id="attachment_189759" align="aligncenter" width="400" caption="conduit.com"][/caption] “Mir, si X ditahan”

Itu SMS yang saya terima pagi ini. Deg, jantung saya berdetak. Seperti kembali ke dua tahun yang lalu dimana saya dan kerabat melaporkan X ke pihak berwenang dengan tuduhan penipuan berkedok kerjasama. Kerjasama disini sejenis kerjasama dalam tender suatu pekerjaan yang diperoleh si X dari perusahaan-perusahaan di kotaku.

Saya akan ceritakan bagaimana saya bisa bertemu dengan X. saya kenal dengan X dikarenakan X adalah teman dekat dari mertua saya. Ya, saya mengenalnya tahun 2008 ketika saya menikah. Awalnya hubungan X dengan mertua dan kerabat sangatlah dekat. Mereka (mertua saya, X dan yang lain) sudah 2 tahun terakhir melakukan modal bersama untuk membiayai tender yang didapat X melalui CV yang didirikannya.

X sendiri adalah istri dari manager keuangan sebuah perusahaan yang terkenal dikotaku. Ya, penampilannya yang perlente, bermobil dan banyak koneksi menyebabkan dia begitu terkenal dikalangan elit pengusaha. Dan saya yakin, beliau mendapatkan order ya dari koneksi tersebut. Sistem yang dilakukan X seperti ini ke teman-teman,

mba, aku dapet tender nih menyediakan AC di sekolah xxx. Aku butuh modal 20 juta ada ga? Hasil keuntungannya aku bagi dua deh. Ada kan?”

Maka terjadilah transaksi dengan X dan tentunya ada kwitansi bermaterai untuk kerjasama tersebut. Disepakati bahwa costumer akan bayar sebulan kemudian. Setelah sebulan, X memberikan keuntungannya seperti yang dijanjikan. TETAPI uang modal sebesar 20 juta TIDAK DIKEMBALIKAN. Alasannya modal di putar untuk tender yang lebih besar lainnya,contohnya pengaspalan pabrik baru dikotaku. Dan minta tambahan modal lagi, begitu seterusnya sehingga uang yang diberikan ke X semakin bertumpuk. Dan bunga dari semua modal diberikan 10% setiap bulan dengan lancar selama kurang lebih 2 tahun.

Lalu saya ikutan??

Awalnya saya ikutan hanya modal 5 juta, selama 1 tahun. Ketika saya melahirkan, saya ambil modalnya. Alhamdulilah bisa. Tapi entah karena saya “percaya dan kasihan , sebel di teleponin” lalu saya kembali memberikan modal ke X untuk usahan pembelian Jetpam tender yang lain. Karena saya ga punya uang, maka saya meminjam uang teman saya. Teman saya juga kenal dengan si X dan dia memberikan uang tersebut kepada saya. Dan tentunya dengan kwitansi.

Ketika pengembalian uang teman saya jatuh tempo, saya diberikan pilihan “neng, pinjem uang neng dulu deh buat bayar si X, nanti aku ganti, cek-ku belum keluar nih (sambil menunjukan bukti tender kepada saya) dan begonya saya percaya saja sama tendernya. Kertas print-printnan dengan nama CV xxx. Akhirnya saya menalangi uang teman saya. Begitu seterusnya jika ditagih, dia selalu berdalih tender yang lainnya.

Ternyata di tahun 2010, penerimaan komisi tersendat-sendat berbulan-bulan (dengan alasan dia sakit/ keluar kota) dan akhirnya si X bilang kalau dia di tipu oleh seseorang. Jadi semua modal hilang. WHAT!! Hilang??? Jujur, saya dan rekan-rekan lainnya tidak percaya terhadap omongannya. Kok, tiba-tiba banget dia bilang uangnya hilang. Dan mau lepas tangan. Deg, saya lemas dengar itu semua. Walaupun uang saya tidak seberapa, tapi saya tahu uang teman-teman yang lain ada yang sampai ratusan juta.

Dari situ, kami para pemberi modal baru menyadari bahwa kami di TIPU dengan alasan kerjasama sebagai pemasok barang. Dari awal kami main percaya saja dengan urusan PO (purchase order) dan invoice penagihan. Kami hanya terima beres. Sudah terlena dengan kebaikan X yang bertubi-tubi, dia selalu membayarkan komisi tepat waktu, suka memberikan kami hadiah-hadiah, dll. Sepertinya trik itu berhasil mengelabui kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun