Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

1/JKT, Cerita Refleksi Diri Masyarakat Jakarta oleh Teater Abang None

4 Juni 2018   12:58 Diperbarui: 4 Juni 2018   13:42 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.indonesiakaya.com

Minggu, (03/06), Teater Abang None yang diprakarsai oleh Maudy Koesnaedi kembali menggelar pertunjukkan drama musical yang bertajuk 1/JKT (dibaca seperJakarta) sebuah cerita tentang kisah tiga anak muda Jakarta dengan cerita hidup yang berbeda-beda di Jakarta.

Dikisahkan tiga anak muda Jakarta, yaitu Togar, anak muda Jakarta yang patah hati ditinggal pacarnya,  Jacklyn yang mendapat tawaran beasiswa kuliah di Yogyakarta dan ingin mewujudkan impiannya namun terhalang oleh restu Ayahnya karena harus mengurus usaha restoran keluarganya dan Karmaen, anak muda Jakarta yang idealis. Ketiga tokoh itu kemudian bertemu di Stasiun ketika akan "lari' dari Jakarta.

Namun ketika di stasiun mereka berdua bertemu dengan dua anak kecil pedangan koran yang harus bekerja keras membantu ibunya namun meski kerasnya hidup mereka namun mereka tetap betah dan mencintai Jakarta. Cerita dua anak kecil inilah kemudian yang membuka mata ketiga anak muda untuk tetap berada di Jakarta.

Pertunjukkan yang dipersembahkan dalam rangka menyambut ulang tahun kota Jakarta ke 491 tahun ini merupakan pertunjukkan pertama dari generasi terbaru Teater Abang None.

Maudy Koesnaedi selaku founder Teater Abang none menyerahkan sepenuhnya dan memberikan kesempatan kepada anak didiknya di Teater Abang None untuk berkreasi dan membuat pertunjukkan ini.

Meskipun tanpa campur tangan Mpok Maudy, namun generasi terbaru ini benar-benar menampilkan pertunjukkan yang menarik dan sangat bagus. Hal ini terbukti bukan hanya dari segi cerita namun juga dari segi akting, tari dan musiknya

Mereka menyanyikan semua lagu dengan sangat merdu. Lagu Halo-Halo,Jakarta, Jakarta Ramai, Jakarta Ramai, Sore Tugu Pancoran dan beberapa lagu lainnya terasa pas dengan jalan ceritanya sehingga penonton yang memenuhi ruang pertunjukkan bisa meresapi  dan mengerti jalan ceritanya, tidak hanya dengan melihat aktingnya tapi juga dengan lagu yang mereka nyanyikan.

Belum lagi visualisasi dari cerita yang ditampilkan di layar pertunjukkan membuat pertunjukkan menjadi makin hidup lagi. Kehadiran tokoh dua anak kecil yang tidak hanya piawai dalam berakting tapi juga bernyanyi begitu juga dengan keikutsertaan Vena Anissa (seorang penyiar dan presenter yang juga none Jakarta) yang berperan sebagai ibu dari kedua anak tersebut semakin membuat pertunjukkan drama musikal ini menjadi lebih menarik lagi.

Foto : Dokumentasi pribadi
Foto : Dokumentasi pribadi
Cerita dari drama musikal 1/JKT memberikan pesan moril bagi para penonton. Bahwa lari dari masalah bukanlah solusi terbaik tapi yang dibutuhkan adalah refleksi dari diri sendiri bukan mencari kambing hitam dari permasalahan itu.

Sayangnya pertunjukkan drama musikal ini tidaklah lama padahal ceritanya menarik. Namun meski begitu, saya dan penonton sangat terhibur apalagi saya jadi tahu lagi tentang cerita kota Jakarta dari pertunjukkan drama musikal ini. Luar biasa sekali anak-anak muda Teater Abang None ini. Mpok Maudy yang sore itu menjadi penonton pastilah bangga melihat keberhasilan abang none didiknya yang berhasil membuat pertunjukkan drama musikal yang bagus itu.

Ke depannya semoga generasi baru Teater Abang None kembali membuat drama musikal yang lebih bagus lagi dan lebih lama durasi pertunjukkannya apalagi abang none ini punya bakat yang luar biasa baik itu di akting, menyanyi maupun tari dan salut banget untuk para abang none karena mau membantu melestarikan budaya Jakarta melalui teater Abang None.


Salam Cerdas Berbudaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun