Mohon tunggu...
Paijo Panduprodjo
Paijo Panduprodjo Mohon Tunggu... Konsultan - jangan bosan untuk berbuat baik

Pernah mengajar di Universitas Jember, pernah menjadi konsultan Proyek SEQIP (Science Education Quality Improvement Project) dan DAPS (Disaster Awareness in Primary School). Peduli pada pengembangan IPA melalui pembelajaran yang berbasis pada fakta dan konsep serta tidak berdasarkan pada hafalan semata. Metode pembelajaran IPA yang berbasis pada NGAJARI dan bukan NGABARI akan lebih membuat anak-anak kita menjadi cerdas dan lebih dekat dengan Tuhan karena dalam setiap pembelajaran IPA konsep apapun selalu bisa menyertakan keagungan Tuhan dalam setiap penyampaiannya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penerapan Konsep IPA dalam Kehidupan Sehari-hari

3 Mei 2013   21:49 Diperbarui: 4 April 2017   17:24 10106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada banyak orang ketika sudah selesai belajar tentang sesuatu tidak tahu untuk apa teori atau konsep yang sudah dipelajari, sehingga ilmu yang mereka peroleh hanya sekedar untuk melewati saja mata pelajaran/mata kuliah yang harus ditempuh. Padahal apabila kita mau menerapkan konsep itu kita bisa menyelesaikan masalah yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan ketika mereka belajar tidak berusaha memahami konsep namun lebih banyak menganggap itu sebagai pengetahuan saja sehingga lebih bersifat hafalan. Ciri orang yang hanya sekedar menghafal adalah cepat lupa, sehingga bila pelajaran sudah lewat maka lupa juga konsep yang sudah dipelajari. Ketika akan ada ujian mereka harus menghafal lagi dengan susah payah.

Lebih bagus lagi sebenarnya bila kita mau mencari manfaat dari konsep yang kita pelajari untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga seseorang dikatakan cerdas bila dapat menyelesaikan masalah yang dia jumpai dalam waktu singkat, tidak sekedar mendapatkan nilai bagus ketika ujian/ulangan. Berikut ini beberapa contoh penerapan dari konsep yang kita pelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bila kita mau membeli dawet, suatu jenis minuman yang terdiri dari cendol, air gula merah dan santan. Dengan menggunakan konsep massa jenis kita bisa memprediksi apakah dawet yang disajikan kepada kita sudah manis atau belum. Bila cendol sudah terapung dalam dawet yang dihidangkan berarti sudah manis, karena massa jenis cendol menjadi lebih kecil dari pada kuah manisnya. Namun bila cendolnya masih tenggelam berarti dawet tersebut belum manis. Tukang cendol akan surprise ketika kita minta tambah air gula merahnya padahal kita belum mencicipinya.....

2. Proses pengawetan bahan pangan. Beberapa teknik pengawetan makanan yang biasa digunakan adalah pengasinan, pemanisan, dan pengeringan. Konsep yang digunakan adalah tekanan osmotik sel dari bakteri yang ada di dalam bahan pangan. Dengan melakukan pengasinan dan pemanisan maka akan terjadi perbedaan tekanan osmotik antara larutan garam atau gula dengan sel dari bakteri. Dalam konsep tekanan osmotik akan terjadi pertukaran pelarut dari tempat yang lebih encer ke tempat yang lebih pekat melalui membran semipermiabel. Dengan demikian air dalam sel bakteri akan keluar dari sel akibatnya sel menjadi dehidrasi dan bakteri tidak akan tumbuh dengan baik. AKibatnya makanan kita menjadi awet dan tidak mudah busuk.

3. Untuk memadamkan api ketika terjadi kebakaran disarankan menggunakan karung yang dibasahi atau tabung pemadam kebakaran. Hal ini terkait dengan konsep kebakaran, bahwa suatu benda akan terbakar bila memenuhi 3 syarat, yaitu : benda mudah terbakar, ada oksigen, dan mencapai titik nyala. Bila kita hendak mencegah terjadinya kebakaran maka hilangkan salah satu syarat tersebut, namun bila kebakaran terlanjur terjadi yang paling mudah adalah menghentikan suplai oksigen dengan menyelimuti api menggunakan karung yang dibasahi (karung basah tidak ada lubang untuk aliran oksigen). Petugas pemadam kebakaran menggunakan smprotan air untuk menurunkan titik nyala dari benda yang terbakar, bisanya juga menyemprot benda yang mudah terbakar yang ada di sekitarnya agar tidak mencapai titik nyala. Cara kerja fire extinguiser adalah menyemprotkan gas CO2 untuk menghalangi suplay oksigen pada api yang menyala. Bila kita paham konsepnya maka dengan mudah kita bisa menyelesaikan masalah kebakaran. Namun kebakaran pada tangki minyak disarankan tidak menggunakan air karena suhunya sangat panas sehingga dikawatirkan air akan terurai menjadi oksigen dan hidrogen yang dapat berperan sebagai bahan bakar akibatnya nyala api akan bertambah besar.

4. Peralatan masak ibu di dapur menggunakan tangkai dari bahan yang tidak menghantarkan panas. Maka dipilih kayu dan plastik karena kedua bahan tersebut tidak menghantarkan panas. Kita menjadi nyaman menggunakan perlatan tersebut ketika memasak.

5. Masih banyak lagi contoh-contoh masalah di dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat diselesaikan menggunakan konsep IPA yang sudah kita pelajari di sekolah.

Itulah sebabnya para guru IPA ketika mau menutup pelajaran IPA hendaknya disarankan untuk memberi contoh penerapan konsep yang baru saja dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (belajar dengan studi kasus, jangan diinformasikan penerapannya) pada kegiatan pemantapan. Dengan demikian belajar tidak berhenti pada tatap muka di dalam kelas namun berlanjut ketika para siswa menjumpai masalah yang cocok dengan konsep yang sudah dipelajari. Kesertaan siswa dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting apabila kita menginginkan siswa kita bukan ahli dalam menghafal konsep namun ahli dalam memahami konsep. Hafalan yang baik mungkin hanya pada hafal Al Quran (Hafids Quran) karena itu merupakan salah satu cara untuk menjamin isi Al Quran masih seperti ketika kitab tersebut diturunkan.......salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun