Bagian terakhir dari topik terapung dan tenggelam adalah menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi benda dapat terapung dan tenggelam dalam air. Topik ini akan mengajari siswa untuk mampu berfikir analisis dan prediksi setelah melihat fakta/peristiwa. Alat dan bahan yang diperlukan adalah pasu, air, plastisin, kayu. gabus, kelereng, dan besi (dapat ditambah atau diganti benda lain yang ada di lingkungan sekolah). Mari kita mulai: 1. Sebuah pasu yang telah diisi air diletakkan di meja demonstrasi. Mintalah kepada sejumlah siswa sesuai jenis benda untuk tampil bergantian. Mereka diminta untuk memasukkan benda-benda tersebut ke dalam air dan mencatat apa yang terjadi. Kesimpulan: kayu dan gabus adalah benda yang terapung dalam air, sedangkan besi, kelereng, dan plastisin adalah benda yang tenggelam dalam air. Jadi benda-benda sudah memiliki sifat secara alamiah apakah terapung atau tenggelam dalam air. Sumber: menggambar sendiri 2. Bapak atau ibu guru memasukkan bola plastisin ukuran sedang (diameter sekitar 5 cm) dan siswa sudah paham kalau bola tersebut akan tenggelam dalam air. Dugaan mereka benar, bola plastisin tenggelam dalam air. Siswa kemudian diberi tantangan untuk mengubah bola plastisin yang tenggelam dalam air menjadi terapung dalam air. Biarkan mereka berkreasi membuat segaka macam bentuk sampai ditemukan bentuk yang dapat membuat plastisin menjadi terapung. Bentuk tersebut adalah seperti kapal. Kesimpulan: benda yang semula tenggelam dapat dibuat terapung dengan mengubah bentuknya. aplikasi di kehidupan, besi yang tenggelam dalam air dapat terapung dengan dibuat kapal yang meskipun beratnya ber ton-ton namun dapat terapung dalam air. Sumber: menggambar sendiri 3. Buatlah sebelum pelajaran dimulai tiga bola plastisin dengan ukuran yang berbeda, pada bola yang paling besar buatlah rongga di dalamnya. Kemudian siswa diminta untuk menduga apakag bola plastisin yang kecil tenggelam atau terapung. Sampai dengan bola sedang mereka tepat dalam menduga, namun ketika diberikan bola yang paling besar siswa menjadi surprise karena ternyata justru terapung. Siswa diminta mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Akhirnya ditemukan bahwa bola besar adalah berongga. Adanya rongga akan berisi udara dan udara disebut sebagai zat pengapung, yaitu benda yang dapat membuat benda lain menjadi terapung. Kesimpulan: benda yang semula tenggelam dapat dibuat terapung dengan menambah zat pengapung dalam jumlah yang cukup. Aplikasi di dalam kedipuan sehari-hari adalah mengangkat kapal yang tenggelam menggunakan selang dan balon udara. Sumber ; Menggambar sendiri 4. Siswa diminta untuk memprediksi apalah sebuah balok kayu yang dimasukkan ke dalam air terapung atau tenggelam. Ternyata terapung, kemudian diatasnya diletakkan besi yang cukup besar, maka balok kayu kemudian tenggelam. Kesimpulannya: benda yang semula terapung dapat dibuat tenggelam dengan menambahkan zat penenggelam dalam jumlah yang cukup. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah nelayan menggunakan rantai besi sebagai pemberat agar jaring mereka dapat tenggelam dalam air. 5. Kesimpulan akhir, faktor-faktor yang mempengaruhi benda dapat terapung atau tenggelam dalam air adalah sifat alamiah benda, bentuk benda, jumlah zat pengapung, dan jumlah zat penenggelam. Kemampuan ini cukup sulit bagi siswa yang terbiasa belajar dengan cara dikabari namun mereka akan menjadi terbiasa bila diajari dengan menyertakan mereka dalam proses pembelajaran. Saya siap membantu bila diperlukan, teman-teman PBS IPA di seluruh Indonesiapun saya yakin juga tidak akan keberatan untuk dijadikan teman diskusi. Mari kita berpadu untuk berbuat sesuatu yang beararti bagi bangsa ini dari apa yang kita punya dan apa yang kita bisa. Salam semangat.