Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Terik Kali Ini

19 Mei 2019   15:05 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Hipwee

Tak ada terik kali ini. Bara yang kau tanak kemarin sudah kuseduh dalam segelas kasih dan semangkuk pekerti. Pemahaman atas bias cahaya mentari yang tersembunyi. Di lipatan korneamu. Kau cincang hatiku dengan secarik kertas bisu dan coretan rindu. 

Kini aku melepuh. Tanpa ragu kau benamkan keratan keratan nyeri. Ke dalam batang ingatan. Yang dulu kutunduh dalam ruang ruang haru. Biru di langitmu.

Maafkan. Jika rindu menjadi sendu di kediaman hatimu. Dan kelabuku menghalangi penglihatanmu. Tak ada abu abu. Tak ada debu. Tak ada gagu. Tak ada kamuflase. Tak ada ...

Maafkan. Jika rindu menjadi manik manik teduh yang menghunjam. Menyakiti tanpa linang linang air mata. Perih tanpa luka menganga, tertatih tatih. Adakah rasa sakit yang lebih sakit dari goresan sembilu rindu?

Tak ada terik kali ini. Di helai waktu kian memudar. Pendar pendar usia yang tak lagi binar. Samarku dalam pelupukmu. Bayangku dalam ceruk hatimu. Doamu saja. Genapi asaku. Doamu saja. Genapi rasaku. Cinta paling rahasia yang tak mampu digubah manusia. Serahkan cintamu kepada pemiliknya. Ialah Tuhan. 

Titipkan kepada Nya saja, Kanda. Apakah kau tahu. Doa semoga yang kau panjatkan tak akan berhenti sia sia. Biar Tuhan yang mengaturnya. Kita cukup berdoa saja. Tentang kebaikan kebaikan. Di atas sajadah panjang temukan kembali fitrahmu. 

Aku aminkan dari jarak sedekat kau membaca abjad abjadku. 

Tak ada terik kali ini. Ketika bohlam di langit langit biru tertutup oleh kapas kapas syahdu. Sungguh ini embun embun yang menyaru. Waru di hati hati kita yang tertunduk haru. Tak ada peluh. Tak ada rusuh. Tak ada benang kusut. 

Bersabarlah, Kanda. Atas anugerah cinta yang Tuhan titipkan kepadamu. Ini soal soal yang dibuat untukmu. Sebagai pengukuh hatimu. Jika Tuhan menerima doa doamu nanti.

19 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun