Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari Bersinar Cerlang

1 April 2019   09:44 Diperbarui: 1 April 2019   09:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari bersinar cerlang. Berkas berkas cahaya menjarum diantara celah celah belukar. Daun daun jua bersimpul rekah. Bunga bunga menguncup penuh rupa rona dan warna. 

Tubuhku dibalut tetes embun. Sedekap erat, gigil kukunyah. Penuh gemerutuk retak beku di sekujur raga. Belai angin memupukkan silir lembut hangat. 

Kemudian kutatap nanar. Nun jauh di lembah itu penuh rintik rintik hambur. Datang silih berganti tanpa letih. Membekukan pucuk pucuk pinus. Genangi jalan jalan landai yang berceruk. Menengarai rimbun pohon. Padang padang savana dan sungai sungai yang membeku.

Matahari bersinar cerlang. Berkas berkas cahaya menjarum diantara celah celah rimba dan potret gedung gedung yang menjulang. Lantas kumenumpuk serpih. Rintik rintik yang turun. Lebur dan lesap di tubuh tubuh tanah basah. 

Ciputat, April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun