Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Ayah

14 Agustus 2018   21:11 Diperbarui: 14 Agustus 2018   21:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membayang wajah ayah yang renta dimakan usia. Sorot matanya yang sayu. Tatapannya yang tak lagi utuh. Mengabur menjadi awan awan tipis. Hatiku gerimis. 

Ayah... kemarikan tanganmu. Mari kita jalan bersama.

Membayang wajah ayah yang renta dimakan usia. Kulitnya yang keriput. Raganya yang ringkih. Terbatuk batuk di atas dipan. Meraba dadanya yang sesak. Tiada daya. Hati ini gerimis. Bisakah kau rawat dirimu sendiri, Ayah? 

Kemarikan semua bebanmu. Biar aku yang melakukannya. Istirahatlah...

Itu yang ingin kusemai nanti, Ayah. Baktiku kepadamu. Merawat dan menjagamu dengan sepenuh hati. Membalas semua kebaikanmu.

Semoga Allah menjagakan dirimu. Semoga...

14 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun