Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Kedai, Sebuah Pojok, Sebuah Metropolitan

22 April 2017   21:05 Diperbarui: 23 April 2017   06:00 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hilir mudik mengantongi mimpi

Tubuh-tubuh dekil, mata-mata letih

Menyuapi perut, mengurung lapar

Memahat hari-hari tersungkur

Menjadi arca hidup

Kaku berlalu

Memaku sosok keras

Bertahta angkuh di singgasana batu

Melapisi pojok jalan

Dengan putus asa

Kematian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun