Pertikaian yang terus terjadi setiap hari tidak pernah menemukan titik temu. Â Sepertinya pertempuran terbuka bisa terjadi setiap saat. Â Malam dengan pasukan kelam dan pukulan mematikan kegelapan. Â Melawan siang dengan pasukan silau terang dan pukulan sinar matahari yang mengerikan.
Benar saja! Â Tak lama setelah semuanya benar benar lepas kendali. Â Masing masing tetap pada pendirian sebagai yang terbaik. Â Pecahlah pertempuran itu! Â Dimulai dengan sengatan panas yang dikirimkan oleh siang saat malam bersiap siap hendak datang.
Malam luar biasa geram. Â Berkelebat mendekat. Â Melayangkan pukulan kegelapan. Â Pukulan ini sanggup membuat jiwa meleleh dalam ketakutan. Â Siang mengelak dengan sigap. Â Menggunakan ilmu meringankan tubuh yang dipelajarinya selama berabad abad. Â Membalas dengan hantaman larik pukulan sinar matahari. Â Panasnya bisa melelehkan semesta jika tepat sasaran.
Malam mengeluarkan ajian barisan awan kelam untuk mengurangi efek panas pukulan matahari. Â Siang tak mau dipecundangi begitu saja. Â Angin menderu deru didatangkannya dari delapan penjuru mata angin. Â Menghempas dan menerjang semua awan dengan dahsyat.Â
Adu pukulan terus terjadi antara dua penguasa waktu. Â Bayangan bayangan mereka tak nampak lagi. Â Hanya debu yang mengepul saja terlihat membayangi medan pertempuran. Â Para manusia yang menjadi penonton terbelah dua. Â Sebagian memihak siang. Â Sebagian sisanya memihak malam.Â
Ini akan menjadi pertarungan abadi. Â Saling bergantian menguasai. Â Saling bergantian menjadi pemenang. Â Saling bergantian mengendalikan manusia manusia pendukungnya. Â Sampai kelak pada masanya. Â Zaman akan menghentikan semuanya.
Jakarta, 12 Juni 2017