Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percikan Pelita dari Surga

26 Juli 2017   17:20 Diperbarui: 26 Juli 2017   17:24 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nafasku terganggu

Tercekat dan menunggu

Sinar yang jatuh dari langit langit gua itu merupa

Percikan pelita dari surga tanpa disengaja

Dijatuhkan oleh malaikat

Sebagai pengingat

Jangan sekali kali mengkufurkan nikmat

Banyak hal yang sanggup membuat terpaku

Merenda bulu mata pada warna biru

Air yang cantik melantaikan rindu

Seandainya ada mimpi yang salah jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun