Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melatih Pendengaran

30 April 2017   01:01 Diperbarui: 30 April 2017   02:22 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Itu tugas semua orang.  Yaitu ketika terdengar rintih lirih di antara kabut malam.  Mengambang dibawa oleh angin yang kelaparan.  Karena memang itu suara orang sedang kelaparan.  Di bawah kolong jembatan.

Melatih pendengaran.  Saat harga harga barang mendidihkan pendapatan.  Asap di dapur tak nampak kelihatan. Itulah tugas para wakil rakyat.  Tidak hanya bersedekap di depan meja mengkilat.  Atau baku hantam pendapat tak pernah tamat. 

Mendengar jeritan berulang ulang.  Dari tepi pedalaman dan perbatasan.  Tolong kami diperhatikan!  Itulah tugas pemerintahan negara.  Tidak hanya menjejalkan banyak peradaban di kota.  Lalu lupa Indonesia itu apa.

Jakarta, 29 April 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun