Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekuatan Elang dan Hujan

20 April 2017   20:00 Diperbarui: 21 April 2017   05:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kekuatan tidak akan diperoleh dari derasnya tangisan.

Kekuatan hanya didapat dari garangnya tatapan.

Kekuatan tidak jatuh begitu saja dari langit.

Kekuatan hanya timbul jika ada rasa sakit.

Contohlah elang.

Sayapnya lebar bukan untuk merengkuh kelemahan.

Matanya tajam bukan karena ingin mengiris nasib.

Cakarnya mematikan demi mulianya sebuah tujuan.

Mencari makan bagi anak anaknya yang menunggu dengan setia di sarang.

Contohlah hujan.

Dia menangis sebab dibutuhkan.

Matanya sembab namun hatinya berbahagia.

Tubuhnya melenyap dengan cepat tapi jiwanya termuliakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun