Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Janjiku

19 Mei 2017   05:48 Diperbarui: 19 Mei 2017   06:33 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan pergi dulu!

Aku sedang ingin berjanji....

Biarkan aku menatap matamu

Memegang tanganmu

Merasakan hangat yang mengalir dari magma yang mencair dari suhu tubuhmu

Lihat tangan kananku

Sedang terangkat dengan darah mengalir di ujung jari

Aku tusuk tadi dengan duri duri yang mewakili pedih

Lalu aku sayat dengan pisau berkarat yang merepresentasi letih

Tatap mataku

Ada airmata bercampur darah di situ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun