Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gedung Renta Kota Tua

22 April 2017   10:03 Diperbarui: 22 April 2017   19:00 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Muka gedung gedung tua itu nampak gelisah.

Takut sejarahnya kandas dan hanya jadi tumpukan puing basah.

Padahal banyak kisah yang belum dituliskan.

Banyak darah tumpah yang belum terkeringkan.

Banyak air mata ruah yang belum sempat dihapus sapu tangan.

Mungkin saja kesengsaraan melapisi setiap dindingnya.

Mungkin saja penderitaan pilu menjadi kerak di antara kusam atapnya.

Mungkin saja bahkan ada kebahagiaan tercurah di lelumutan lantainya.

Gedung gedung renta kota tua.

Tanpa tongkat tanpa penyangga.

Berusaha tegakkan muka menatap langit yang berbisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun