Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berteduh dari Semua Keluh

23 Juli 2017   21:53 Diperbarui: 23 Juli 2017   22:02 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara suara malam bergidik

Mendidihkan urat syaraf para petualang

Dasamuka bisa saja menampakkan muka

Jika bulan terlambat menurunkan cahayanya

Begini awal cerita ketika malam masih berusaha lambaikan senja

Bukan menakuti atau melemahkan bulu mata

Hanya ingin ingatkan tentang merasuknya pergantian hari

Sama dengan menyuruh diam mulai menggeluti hati

Gaduh sudah berkuasa seharian

Telah tiba masa mengartikan

Sunyi adalah bagian dari tenunan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun