Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angsa Danau Geneva

20 April 2017   17:29 Diperbarui: 21 April 2017   02:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angsa danau geneva. Berenang mengelilingi dingin yang menusuk tulang. Tapi sayapnya tak sedikitpun membeku. Karena dingin adalah temannya. Karena dingin adalah jiwanya.

Angsa putih kibaskan ekornya pada danau geneva. Tunjukkan pada dunia sebuah semangat. Tentang kedamaian di muka bumi. Tentang luruhnya hasrat permusuhan. Karena manusia terdiri dari darah daging yang sama. Diciptakan untuk tujuan yang tak berbeda. Lahir, hidup dan mati.

Musim panas bukanlah sebuah surga. Bagi angsa danau geneva yang memilih bersahabat dengan semua musim. Dalam setiap musim ada keindahan di dalamnya. Tak terlihat jika mata tak tertutup. Tak nampak jika batin tak membuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun