Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Bisa

27 Januari 2020   14:36 Diperbarui: 27 Januari 2020   14:35 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pexels.com

Aku bisa
menulis tentang kegelapan
dengan matahari tersembunyi, di baliknya
agar kau tau
masih ada harapan, akan cahaya

Aku bisa saja
menulis nyerinya patah hati
dengan rembulan berpurnama, di belakangnya
agar kau tahu
perputaran bumi masih
memberimu kesempatan
untuk mengulang jatuh cinta
pada kegelapan yang sama

Aku juga bisa menulis
cara terbaik bunuh diri
dengan menyudahi
semua keramaian
hingga kehabisan percakapan
dan kau hanya bisa melaluinya
dengan meratapi
segelas kopi sachetan

Tapi aku tak bisa menulis
bagaimana cara, menyusut airmata
dari sudut matamu, yang berprahara
karena aku, seringkali menjadi lautan
menerima badai, sebagai handai taulan

Aku juga tak bisa menulis
untuk berhenti,
kemarin, sekarang, atau nanti
mencintai
apa yang dulu kuanggap mimpi
dan kini kujadikan prasasti
di buku-buku
yang aku tuliskan tanpa henti
hingga kelak aku
menjadi judul yang terlahir
dari buku yang terakhir

Jakarta, 27 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun