Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Para Manusia Pencari Cinta

13 November 2019   23:11 Diperbarui: 13 November 2019   23:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: flickr.com/El_SuHeL Pulubuhu

Kita selalu disibukkan
berjalan dan mencari jawaban
padahal tak ada yang bertanya
kita sesungguhnya sedang mencari apa

Mungkin karena kita dibangun dari tiga suku kata
manusia
sengaja mencari sunyi karena gaduh berperkara
memburu keramaian karena merasa sepi tiada tara

Atau mungkin karena kita tersusun dari tiga kata
para pencari cinta
meninggalkan ratapan di penghujung kepedihan
menanggalkan tangisan saat menemukan kegembiraan

Atau mungkin juga karena kita terdiri dari bait-bait sumir
yang kelabakan mencari takdir, padahal ia
bersembunyi di tempat terang, dan
menampakkan diri di kegelapan

Barangkali malah kita ini sebenarnya adalah satu halaman
menjadi judul yang tak diinginkan
namun setiap paragrafnya sanggup mempermainkan
keinginan, harapan, dan tamat yang tak pernah diselesaikan

Atau bisa jadi kita ini tumpukan buku-buku
di antara reruntuhan waktu
yang dibaca seperlunya
saat merasa ketinggalan berita
tentang satu hal saja
; para manusia pencari cinta
yang kehabisan kesempatan
bagaimana cara menyampaikan
hingga kemudian kehilangan
sebagian ingatan
dan sebagian lagi
digunakan untuk mencari
cara terbaik bunuh diri

Pontianak, 13 Nopember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun