Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penjelajah Masa Lalu (Episode 1, Candi Laut Selatan)

14 September 2019   17:16 Diperbarui: 15 September 2019   08:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/kellepics

Raka mengerutkan kening dalam-dalam. Memandangi reruntuhan candi di depannya dengan pikiran masgul. Ini tidak seperti yang selama ini dipikirkannya. Hanya tumpukan batu saling tindih tidak karuan. Dalam jumlah luar biasa besar. Di antara kerumunan belukar rapat tidak beraturan.

Masih tergambar jelas rangkaian mimpi yang dialaminya beberapa bulan belakangan. Putri cantik, candi megah, lansekap luar biasa indah. Berulangkali Raka menggeleng-gelengkan kepala.

"Heiiii!" Nyaris saja Raka terjungkal saking kagetnya. Sebuah tangan tiba-tiba menepuk punggungnya keras-keras sambil berteriak nyaring.

Masih bersungut-sungut, Raka memandang Dewi di hadapannya dengan sebal.

"Jangan lakukan itu lagi Dewi! Aku bisa jantungan tahu!"

Gadis yang dipanggil Dewi hanya tertawa pendek lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling dengan mata terpana.

"Aahh, kenapa hanya situs yang kacau begini Raka? Bukankah dalam ilustrasi dan sketsa arkeologi yang kau buat candi ini masih lumayan utuh?" Dewi membelalakkan mata kecewa.

Raka menghela nafas panjang. Dewi dan beberapa temannya yang lain berhak kecewa. Mereka berlima telah begitu bersemangat menjelajah hutan di pesisir selatan pulau Jawa ini. Dengan susah payah. Tempat ini sangat sulit dijangkau. Berada di kawasan hutan lindung yang terpencil, jauh dari pemukiman penduduk, dan memiliki topografi sulit.

Untuk mencapai tempat ini mereka melakukan perjalanan 3 hari. Jalan kaki. Naik turun gunung dan lembah. Menyeberangi sungai dangkal namun berarus deras. Berkemah di ngarai sempit. Dan di hari ketiga sudah makan seadanya karena perbekalan ternyata kurang.

Untuk membawa peralatan canggih pendeteksi batuan, drone, genset kecil, BBM dan lainnya, Raka menyewa jasa penduduk sekitar hutan sejumlah 5 orang. Perlengkapan mahalnya cukup berat. Mereka tidak bisa membawanya sendiri.

Itulah mengapa perbekalan mereka tidak cukup untuk 3 hari. Ada 10 perut tiap hari yang harus diisi. Apalagi porsi makan semua orang berlipat-lipat akibat perjalanan berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun