Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasal-pasal Sunyi Dihukum Mati

12 September 2019   15:46 Diperbarui: 12 September 2019   16:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasal-pasal sunyi
berbaris rapi
menuju sidang paripurna
di aula yang dipenuhi gerutuan rama-rama
dari para pendulang suara yang sekejap saja lupa kepada pemilihnya

Ngeri! Amputasi!
riuh rendah dengungan sakit hati
dari mulut-mulut yang mengunci dirinya sendiri
dalam laci

Bahaya! Cepat potong lehernya!
usulan-usulan beterbangan di ruang raksasa yang separuh kosong isinya
dari orang-orang yang dulunya menjanjikan surga
sambil mengintip dari pinggiran neraka

Ketika tangan-tangan keadilan hendak dipenggal
jantung negeri langsung berdetak janggal
para demonstran yang berkalungkan manik-manik matahari
maju ke depan dengan gagah berani

Berteriak sekeras ambulan
meneriakkan puncak rasa kesakitan
menjerit sekencang badai Katrina
menjeritkan nama-nama pasal yang masuk paksa dalam keranda
merintih selirih ibu pertiwi yang hatinya berduka
seperih goresan ujung paku yang telah direndam cuka

Tapi yang di dalam sana hanya berbisik-bisik
; biarkan mereka di luar sana lepas, liar, dan berisik
yang penting kita tidak lagi mudah dipecundangi secara teruk
oleh pasal-pasal buruk yang kelak bisa membuat kita terpuruk

#%*#$*##!!!

Pekanbaru, 12 September 2019

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun