Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rambu Peringatan Akan Adanya Kenangan

29 Mei 2019   04:05 Diperbarui: 29 Mei 2019   04:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seandainya kita terlanjur tertidur ditelikung kenangan pada tikungan berbahaya yang disebut pikiran mengenang-ngenang, mungkin sudah waktunya untuk mengencangkan tali kekang. Kuda-kuda yang dihela hati mesti dipasangi sanggurdi, yang terbuat dari anyaman kelembutan pagi dan disepuh kekuatan matahari.

Pada kerumunan ingatan yang kehilangan perbincangan, benak dan otak semuanya terdiam. Menunggu waktu mengaku. Bahwa memang ada sesuatu. Dahulu.

Pada setiap pengakuan yang berujung pada penyangkalan, terdapat sirat dan surat mengenai penyesalan. Kali ini tak perlu menunggu waktu untuk mengaku. Karena kenangan yang membatu pada akhirnya akan mencair satu demi satu.

Kali ini. Kuda-kuda yang dihela dari kedalaman hati dipacu tiada henti. Dalam sebuah perlombaan merayakan kemenangan. Terhadap kenyataan yang menggilas kenangan.

Sehingga tak ada lagi tikungan berbahaya yang mesti diberi rambu-rambu peringatan. Bahwa di ingatan pernah terjadi kecelakaan. Yaitu sejarah cinta yang nyaris terlupakan.

Jakarta, 29 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun