Seandainya kau mau mengakui bahwa tanah retak yang kau injak adalah bagian dari bumi yang kau bakar, Â tentu matahari tak perlu semarah ini.
Seumpama garis langit kau putus dengan harapanmu akan gerimis, terang saja kuncup kamboja tak jadi menangis.
Andaikata punai di tangan kau sangkarkan sebelum ditemukan para pemburu jelalatan, yakinlah burung burung pagi akan mengirimimu do'a do'a pemanjat kelelahan.
Kalau saja kau tumpahkan segelas kopi di meja perjamuan yang masih tersisa, hitam dan manisnya masih punya kebaikan bagi para pengumpul rasa.
Berbisiklah, sebelum lirih dipinta oleh sunyi
Berkatalah, sebelum huruf huruf perlahan menjauhi
Berteriaklah, sebelum geraman dan auman melarikan diri
Tuliskanlah, bait demi bait yang masih merenangi kolam kolam penuh dengan mimpi
Jakarta, 29 Agustus 2017