Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai dan Pesan Untukmu

30 Agustus 2017   09:08 Diperbarui: 30 Agustus 2017   09:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seandainya kau mau mengakui bahwa tanah retak yang kau injak adalah bagian dari bumi yang kau bakar,  tentu matahari tak perlu semarah ini.

Seumpama garis langit kau putus dengan harapanmu akan gerimis, terang saja kuncup kamboja tak jadi menangis.

Andaikata punai di tangan kau sangkarkan sebelum ditemukan para pemburu jelalatan, yakinlah burung burung pagi akan mengirimimu do'a do'a pemanjat kelelahan.

Kalau saja kau tumpahkan segelas kopi di meja perjamuan yang masih tersisa, hitam dan manisnya masih punya kebaikan bagi para pengumpul rasa.

Berbisiklah, sebelum lirih dipinta oleh sunyi

Berkatalah, sebelum huruf huruf perlahan menjauhi

Berteriaklah, sebelum geraman dan auman melarikan diri

Tuliskanlah, bait demi bait yang masih merenangi kolam kolam penuh dengan mimpi

Jakarta, 29 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun