Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Berkelok di Mana Pun Ada

22 Agustus 2017   23:09 Diperbarui: 23 Agustus 2017   08:13 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merebahkan diri sejenak

Dengan mata berusaha ikut jarum jam yang berdetak

Lamunan diajak terbelalak

Bagaimana cara menajamkan benak

Dentang pendulumnya mengetuk kantuk seolah nyanyian burung Dekuk

Sebelas kali berarti sudah mulai menyapa dinihari

Saatnya meredakan sakit dengan cara bangkit

Menuliskan sajak yang menyuruh hati segera beranjak

Kalaupun ternyata tidak sempat menengok apa yang terjadi di langit malam

Setidaknya bau yang terbawa udara bukan lah balam

Datanglah wahai kekasih rembulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun