Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepahit Seduhan Kopi

20 Agustus 2017   14:00 Diperbarui: 20 Agustus 2017   14:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa pahit terlahir menyapa lidah

Mengupas kerongkongan dalam gelinjang keterpaksaan

Tertadah di perut sebagai keharusan tak terelakkan

Seduhan pertama kopi pagi ini

Tujuan sebenarnya adalah mengadili rasa manis

Jangan bergantung padanya sedikitpun

Sebab pahit akan semakin terasa pahit

Akibat manis terlalu direkatkan pada lidah dan hati

Apabila seduhan kopi memang semacam pertahanan diri

Dalam mencipta sebagian antibodi

Maka pahit bukanlah terdakwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun