Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peribahasa Hati

19 Agustus 2017   20:05 Diperbarui: 19 Agustus 2017   20:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merunduk runduk di bawah terik

Menghindari kering yang mencekik

Bergelantungan di awan rendah tanpa tabik

Burung burung menampilkan pertunjukan memekik mekik

Rasa udara sekarang

Menghanguskan paru paru telanjang

Serasa tak hendak pulang

Bertumpuk debu di semua sarang

Tapi masih ada tugas menanti

Bernyanyi untuk tanah yang melamunkan sunyi

Melibatkan sebuah peribahasa hati

Tak akan lekang sebuah mimpi jika memang dicari

Jakarta, 19 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun