Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terperangkap Iba

19 Agustus 2017   13:15 Diperbarui: 19 Agustus 2017   13:51 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika mata menjeda penglihatan pada yang tidak biasa

Jiwa ikut meluruh menelan gaduh

Hati berganti gambar dari khayal menjadi nyata

Banyak sekali perih siap tersedia

Di banyak tempat sering berlalu lalang

Di pojokan terminal antar kota

Di sudut gelap bawah jalan layang

Di sela sela petang yang menipiskan bayang bayang

Iba terperangkap di ruang ruang tak berpenghuni

Melabrak tidak peduli yang lama menguasai hati

Jakarta, 19 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun