Mohon tunggu...
Mila SeptianHaryati
Mila SeptianHaryati Mohon Tunggu... Penulis - Menulis bukan hanya gerak tangan. Tapi juga gerak pikiran dan hati. Pastikan, pikiranmu terisi Dan hatimu bersih.

Dengan kecerdasan intelektual saya bisa berpikir cerdas untuk mencari solusi di setiap masalah, dengan kecerdasan emosional saya bisa mengarhkan potensi kearah yang lebih baik dan dengan kecerdasan spiritual saya bisa mengaktifkan semua kecerdasan yang sebelumnya tidak saya miliki"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Saya Hampir Tidak Lanjutkan Sekolah

24 Juli 2017   15:03 Diperbarui: 17 Agustus 2017   21:29 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya meyakini sesuatu hal dalam hidup ini.. bahwa tidak ada yang tidak pernah memiliki cerita masa-masa dimana ia tengah bertaruh dengan kondisi dan masa depan yang begitu membuatnya takut. Semua orang pasti punya sisi menakutkan dalam masa lalunya, tapi itu menurutku sungguh baik, karena dengan itu sekarang aku bisa bersyukur dengan kondisi "baik" yang aku rasakan saat ini.

Pada tahun 2014, waktu dimana tahun kelulusanku di jenjang senior high school berakhir. Tema-temanku memilih berbagai macam keinginan untuk masuk keperguruan tinggi yang mereka inginkan dan dambakan. Jelas itu mereka lakukan. sebab dengan bermodalkan uang milik orang tuanya aku pikir tidak sulit untuk mereka dapatkan hal itu.

Lalu bagaimana dengan ceritaku kala itu?

Aku tidak pernah akan berharap untuk kuliah bermodalkan uang orang tua, sebab jujur saja aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana.

Aku memilih mengikuti jalur beasiswa yang terdiri dari 2 tahap. Namun apa? aku gagal.

menangis, sedih. itu pasti.

Tetapi suatu kekuatan, aku tiba-tiba nekad untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi dengan tanpa diiringi jalur beasiswa (karena sudah tidak ada lagI) aku mencoba, nekad sementara beberapa dari keluargaku menyuruh berhenti, cukup ! usahamu akhir saja (begitu kira-kira) yang bisa aku gambarkan isi pikiran mereka tentang kondisiku. banyak yang meragukanku. tetapi aku percaya dengan satu hal "Aku punya sesuatu" dan itu adalah "SIKAP OPTIMIS". Aku memang berasal dari latar belakang keluarga  yang sederhana, namun keyakinanku adalah aku ingin belajar, belajar, sekolah dan sekolah.

jelang pengumuman, akupun lulus. Bahagia? ya jelas ! namun masih ada hal lain yang menugguku aku harus membayar uang pendaftaran ulang saat masuk keperguruan tinggi yang jumlahnya sungguh membuatku tidak yakin dan ingin aku putuskan tidak melanjutkan belajar pada perguruanini. namun keluargaku berusaha agar bisa membayar. dan ternyata akupun telah lulus dalam membayar segala administarsi tersebut. 

mereka yang terlibat, akan aku jadikan apa diri ini sehingga bisa membuat mereka bahagia?

alhamdulillah. 

satu bulan perkuliahan berjalan, akupun mendapat beasiswa di kampusku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun