Saya meyakini sesuatu hal dalam hidup ini.. bahwa tidak ada yang tidak pernah memiliki cerita masa-masa dimana ia tengah bertaruh dengan kondisi dan masa depan yang begitu membuatnya takut. Semua orang pasti punya sisi menakutkan dalam masa lalunya, tapi itu menurutku sungguh baik, karena dengan itu sekarang aku bisa bersyukur dengan kondisi "baik" yang aku rasakan saat ini.
Pada tahun 2014, waktu dimana tahun kelulusanku di jenjang senior high school berakhir. Tema-temanku memilih berbagai macam keinginan untuk masuk keperguruan tinggi yang mereka inginkan dan dambakan. Jelas itu mereka lakukan. sebab dengan bermodalkan uang milik orang tuanya aku pikir tidak sulit untuk mereka dapatkan hal itu.
Lalu bagaimana dengan ceritaku kala itu?
Aku tidak pernah akan berharap untuk kuliah bermodalkan uang orang tua, sebab jujur saja aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana.
Aku memilih mengikuti jalur beasiswa yang terdiri dari 2 tahap. Namun apa? aku gagal.
menangis, sedih. itu pasti.
Tetapi suatu kekuatan, aku tiba-tiba nekad untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi dengan tanpa diiringi jalur beasiswa (karena sudah tidak ada lagI) aku mencoba, nekad sementara beberapa dari keluargaku menyuruh berhenti, cukup ! usahamu akhir saja (begitu kira-kira) yang bisa aku gambarkan isi pikiran mereka tentang kondisiku. banyak yang meragukanku. tetapi aku percaya dengan satu hal "Aku punya sesuatu" dan itu adalah "SIKAP OPTIMIS". Aku memang berasal dari latar belakang keluarga  yang sederhana, namun keyakinanku adalah aku ingin belajar, belajar, sekolah dan sekolah.
jelang pengumuman, akupun lulus. Bahagia? ya jelas ! namun masih ada hal lain yang menugguku aku harus membayar uang pendaftaran ulang saat masuk keperguruan tinggi yang jumlahnya sungguh membuatku tidak yakin dan ingin aku putuskan tidak melanjutkan belajar pada perguruanini. namun keluargaku berusaha agar bisa membayar. dan ternyata akupun telah lulus dalam membayar segala administarsi tersebut.Â
mereka yang terlibat, akan aku jadikan apa diri ini sehingga bisa membuat mereka bahagia?
alhamdulillah.Â
satu bulan perkuliahan berjalan, akupun mendapat beasiswa di kampusku.Â