Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Good Taste of Art Berujung Pada Trend & Karir yang Mendunia

23 Januari 2017   12:41 Diperbarui: 23 Januari 2017   22:50 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka bahwa Fashion Blogger pertama di Indonesia ini bisa sangat melejit dalam memulai karirnya yang JUGA adalah passion hidupnya? Ya, Diana Rikasari namanya. Seorang wanita muda belia dengan sensasi artyang begitu kental dalam diri dan jiwanya, selalu ia bawa dan bentuk kemanapun ia pergi. Sudah lebih dari sepuluh tahun ia memelihara blog pribadinya itu sehingga bisa menjadi pengaruh yang besar bagi hampir semua kaum wanita di Indonesia, bahkan luar negeri juga. Selera seni yang begitu mencolok dan penuh ke-khas-an membuat Diana Rikasari tidak mudah tergantikan walau telah berganti zaman.

Semua ia mulai hanya dari kecintaannya dengan Fashiondan memadu-padankan warna serta busana yang ia sering unggah ke blog serta social media dia lainnya. Awalnya Diana mendapat banyak ejekan seperti dibilang terlalu berlebihan, norak, dan narsis. Disamping itu, ia juga sering mendapat celaan dari para pembaca, namun pembaca tersebut sekarang justru membuat blognya sendiri. Karena lahir di luar negeri, Diana Rikasari kecil seringkali di-bully oleh teman-temannya karena tidak fasih berbahasa Indonesia. Namun meski demikian Diana tidak gentar, ia malah menjadikan keadaan ini sebagai pemicu semangat dirinya berprestasi.

Rasa sepi dari teman kemudian membuat wanita lulusan S2 International Business Management dari Nottingham University ini melahirkan hobi menulis sebagai sarana menyalurkan kegundahan hatinya. Sempat menjadi lulusan terbaik di sekolahnya, Diana larut dalam kesenangannya bermain blog dengan kombinasi fashion di dalamnya.

Diana mengaku senang telah memberikan banyak dampak ke orang-oang diluar sana, dan juga orang-orang terdekatnya. Selera Diana akan fashion dan seni terlihat dari pilihan-pilihan pajangan dan penataan rumah yang ia diami. Ia juga percaya bahwa berpakaian yang baik adalah salah satu menyampaikan ekspresi dan cara berkomunikasi. Buat Diana, salah satu pencapaian terbesarnya lewat blog pribadinya itu adalah saat terbang ke Paris Fashion Week bersama FIMELA.com lima tahun lalu.

Padahal Diana tidak punya latar belakang khusus untuk masalah fashion, namun ia memilih untuk memperkuat citra dirinya yang terkenal unik dengan menjadi seorang pengusaha muda sukses. Sebelumnya, Wanita ini pernah memenangkan penghargaan International Young Creative Entrepreneur 2012 ini, pernah bekerja sebagai research excecutive di sebuah perusaahaan international. Setelah itu, Diana pernah bekerja sebagai consumer insight&marketing intelligence analyst di HM Sampoerna, assistent brand manager di Unilever.

Namun, Diana Rikasari ternyata sudah memendam bakatnya menjadi seorang pebisnis sejak kecil, Setelah sukses membranding dirinya sebagi seorang fashion blogger dan juga menjadi trensetter mode fashion, Diana Rikasari kemudian merambah peruntungannya ke dunia bisnis atau entrepreneur. Dengan modal personal branding dan kecintaannya pada fashion terutama sepatu dan jiwa entrepreneur yang telah dimilikinya sejak di bangku sekolah, Diana kemudian mendirikan UP yang berarti “cheer you up” sejak tahun 2010 dan kemudian menyusul brand sepatu lainnya yaitu Pop di tahun 2013.

Maka dari itu, ia tak lagi ragu untuk memulai bisnis sepatu ini sejak tahun 2010 dan terus dijalankannya dengan focus hingga saat ini. “UP” adalah nama dari bisnis sepatu yang ia jalankan ini. Tidak hanya dikenal diseluruh Indonesia saja, nyatanya nama “UP” sudah melalang buana hingga ke telinga para netizens hampir di seluruh penjuru dunia. Konsep sepatu yang ia desain ini, semuanya sesuai dengan karakter Diana yang Artistic, Colorful, and Bubbly.

Siapa sangka bahwa banyak sekali yang suka dengan seleranya, bahkan sepertinya Diana Rikasari sudah berhasil membuat trendbaru dilingkungan para wanita muda ini. Brand Up yang awalnya dibuat sebagai sarana untuk mengasah kreatifitas itu, bahkan membuat wanita lulusan Teknik Industri Universitas Indonesia ini mendapat banyak penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Top 50 UKM dan juga penghargaan dari British Council untuk International Young Creative Entrepreneur, yang membawanya sampai ke Inggris untuk mengenalkan Up pada dunia internasional.

Perjalanan bisnis tak selalu berjalan mulus seperti yang terlihat sekarang ini. Beberapa masalah seperti perombakan tim produksi sempat menjadi ganjalan dan membuat wanita kelahiran Colorado, AS itu menghentikan proses penjualan sampai 3 bulan. Diana mengaku itu adalah masa-masanya ia mendapat keluhan terbanyak dari para konsumen. Selain proses produksi, salah satu kendala yang masih kerap ia hadapi adalah para seniman lain yang menjiplak karya seninya.

Tidak jarang Diana menemukan banyak sekali pedagang yang menjual replika dari produknya, untuk ini sebenarnya ia merasa sedih dan kecewa karena hasil jerih payahnya dengan penuh cinta untuk mendesain semua produknya, justru disalahgunakan oleh orang-orang lain yang dengan seenaknya menjiplak hasil kerjanya. Dirinya akan langsung mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak bersangkutan yang menjual replika. Biasanya ia akan mengirimkan email pribadi dan meminta pihak itu menghapus foto-foto yang mirip dengan buatannya.

Meski tak jarang pula keluhannya tak digubris oleh pihak yang meniru karyanya. Saat ini, Diana memasarkan produk sepatunya secara online di situs I Wear Up. Namun kini sudah mulai merambah retailer offline, seperti The Goods Dept agar karyanya lebih dikenal lagi, baik di dalam maupun luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun