Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi yang Menjelaskan Makna Mimpi

13 September 2017   08:58 Diperbarui: 16 September 2017   09:36 3038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adakalanya makna mimpi dapat kita ketahui maknanya dari mimpi. Dengan kata lain kita mengetahui makna suatu mimpi langsung dari mimpi itu sendiri. Umumnya makna mimpi dijelaskan dalam mimpi ketika kita mimpi bertingkat; mimpi di dalam mimpi. Selain itu, kita juga bisa mengetahui makna suatu mimpi dari mimpi lainnya. Mimpi seperti itu biasanya terjadi dalam waktu berdekatan.Biasanya ketika kita terbangun dari mimpi kita kurang tahu maknanya, lalu bertanya dalam hati tentang makna mimpi yang baru kita alami. Kemudian tertidur dan kita mimpi lagi, lalu mimpi itu bercerita makna mimpi sebelumnya. Mimpi seperti ini jarang terjadi, sama seperti mimpi bertingkat maupun mendengar sabda setelah mimpi. Berikut contoh mimpi yang menjelaskan makna mimpi:

Di suatu tempat yang tidak diketahui (samar-samar berada di selatan rumah, bentuk tanahnya seperti ke jaman saya belum sekolah dasar). Di tempat itu saya bertemu Nyoman D menggendong adiknya yang baru berumur 4 tahun, Ketut S. 'Ngantuukkk...' ujar adiknya menggemaskan sembari menolehku. Lalu aku meminta Ketut S dari kakaknya. Aku menggendongnya, lalu aku tidurkan dan kuselimuti. Dia mau tidur. Tak lama berselang lewatlah iparku, Ayu. Dia sepertinya sakit gigi.

'Siapakah yang tidur itu?'

'Ketut S' jawabku.

Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saya sudah berada di barat rumah di jalan raya sendirian (bentuk tanahnya seperti sekarang).

Akhirnya saya tersadar dari mimpi. 'Aku barusan mimpi menggendong anak kecil berarti ada pemali dong? Tapi pemali apa dan dimana?' Bertanya-tanya dalam hati. Lalu saya tertidur dan mimpi lagi. Dalam mimpi itu saya datang ke rumah kakakku (di selatan rumah). Disitu ada kakakku bersama isterinya, Ayu (ipar).

'Parabola ini sudah rusak, kok dibiarkan bersandar di tembok? Ini dah yang akan jadi pemali, sebagai sumber penyakit (ingatnya sakit gigi)' ujarku sembari menendang Parabola yang disandarkan di tembok rumahnya di sebelah barat.

Saya pun terbangun dan tersenyum, ternyata mimpi sebelumnya bercerita tentang pemali yang ada di rumah kakak saya bukan di rumah saya. Parabola tersebut nyata ada dalam kenyataan tetapi sudah tidak terpakai. Mimpi menggendong anak kecil dalam tradisi di Bali memang bermakna ada pemali yang akan menjadi sumber penyakit. Sakit yang diakibatkan pemali seperti sakit pinggang, sakit nusuk-nusuk, sakit gigi, sakit tulang.

Contoh lain mimpi yang menjelaskan makna mimpi:Berada di kebun di timur laut rumah. Disana saya bertemu bapak R (calon wakil bupati), bersama bapak JA (tim suksesnya). Entah kenapa kedua orang ini marah dan menyerang saya dengan tendangan. Saya menghindar, lalu menendang bapak R hingga terpental dan terjatuh ke bawah sengkedan. Lalu tim suksesnya, pak Ja mau memukul saya. Saya menghindar. Secepat kilat saya ambil batu pakai menghantam pak Ja. Dia pun sempoyongan dan terjatuh juga ke bawah sengkedan.

Saat tersadar dari mimpi kaget juga mimpi bertengkar seperti itu. Padahal di dunia nyata tidak ada permusuhan, malahan saya dan keluarga menjadi pendukungnya tetapi anehnya mimpi bertengkar seperti itu. 'Apa maksud mimpiku ya?' Batinku. Lalu hilang kesadaran dan mimpi lagi. Saya mimpi melihat kakek-kakek berpakaian putih lewat di tempat bertengkar tadi dalam mimpi. 'Jagoan jerone (anda) akan kalah' ujar kakek tua.

Lalu tersadar dari mimpi. Ternyata makna mimpi sebelumnya (mimpi bertengkar dengan calon jagoan saya) tersebut menggambarkan jagoan saya di pilkada akan kalah. Saya bilang ke salah satu tim suksesnya bahwa jagoannya di pilkada berpeluang besar akan kalah sehingga harus berjuang habis-habisan agar bisa menang, tetapi dibilang yakin akan menang karena peta pendukung cukup besar dan meyakinkan. Namun akhirnya mimpi saya jadi kenyataan, jagoan saya di pilkada kalah telak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun