Mohon tunggu...
Sri murni
Sri murni Mohon Tunggu... karyawan -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Jitu Rencanakan Pendidikan Anak: Mixing Asuransi dan Investasi Properti

12 Agustus 2016   00:14 Diperbarui: 12 Agustus 2016   00:17 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azka (5,5) dan Kenzie (3) menunjukan karya mewarnai mereka.

SAAT kita bertanya kepada anak-anak kita,”Kakak dan adik kalau sudah besar mau jadi apa?” Pastinya mereka akan memberikan jawaban yang beragam.

Ada yang ingin jadi dokter, pilot, astronot, polisi, tentara, guru, dan banyak lagi.

Sungguh keinginan dan cita-cita yang luar biasa.

Rasanya sangat jarang orang tua di dunia ini yang tidak ingin melihat anak-anak mereka bisa sekolah dengan baik dan menggapai semua cita-cita fantastis mereka.

Sedari kecil saat pertama kita mendengar cita-cita buah hati kita, walaupun nantinya cita-cita itu bisa saja berubah sejalan dengan bertambahnya usia anak, tentu sebagai orangtua, kita langsung berfikir dan menetapkan strategi bagaimana caranya agar anak-anak kita bisa mewujudkan cita-citanya.

Saya yakin salah satu hal utama yang terbersit dalam benak orang tua adalah soal biaya pendidikan.

Menyiapkan dana pendidikan untuk masa depan anak, caranya memang bisa beragam. Salah satunya adalah membeli premi asuransi yang banyak ditawarkan.

Pada tulisan ini saya memaparkan pengalaman mempersiapkan pendidikan anak dengan asuransi plus investasi properti.

Asuransi, khususnya kesehatan dan pendidikan, memang kian popular sebagai salah satu strategi finansial mempersiapkan masa depan dan "Kekuatan Anak Bangsa".

Saya sendiri sudah mempersiapkan finansial pendidikan anak secara tidak langsung sejak saya masih lajang alias belum menikah. Tepatnya saat umur saya 27 tahun pada 2007 lalu. Ketika itu saya memutuskan untuk membeli satu premi kesehatan yang didalamnya sudah termasuk investasi yang ditawarkan salah satu asuransi dengan besaran premi  Rp 350.000 sebulan dalam jangka waktu 10 tahun.

Jujur saja, saya membeli premi itu selain untuk jaga-jaga jika terjadi musibah, lebih pada rencana finansial masa depan. Saat itu saya berfikir, dengan premi Rp 350.000 selama 10 tahun, pada 2017 nanti saya akan sudah punya tabungan lebih kurang Rp 50 juta, jika semua berjalan seperti yang dijanjikan pihak asuransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun