Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Pura-pura Sakit, Awas Kena Karma!

2 Februari 2016   10:03 Diperbarui: 17 November 2017   16:15 4685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Suatu siang, setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan kepada pasien. Tiba-tiba dokter ini datang ke ruang farmasi dan mencari sesuatu di mejaku.

“Cari apa, Dok?” tanyaku sambil sibuk dengan faktur obat datang.

“Status yang tadi mana?” tanyanya.

“Udeh di ruang status sono,” jawabku, “Kenapa?”

“Yang punya bapak terakhir tadi, ditandai dong statusnya,” jawab si dokter yang malah menemukan permen dan sibuk dengan bungkus permen.

“Emh, semua aja statusnya ditandai,” komentarku.

“Bukan gitu Met, habis dia ni coba… Dia ngeluh demam, aku ukur suhu tubuhnya pake thermometer hasilnya 36,5 derajat selsius. Kamu tau dong, suhu tubuh 36,5 derajat itu yang kayak gimana? Eh kemudian, tiba-tiba dianya bilang, ‘Oh iya saya pusing, Dok?’” cerita si Dokter dengan menggebu. Nampak jelas di mukanya kalau dia jengkel, “Bisa emang sakit mendadak gitu?”

“Ya pusing kali Dok, soalnya ketolak sama Dokter,” komentarku.

Aku lalu mencari nama pasien yang terakhir mendapat obat di catatanku dan menuju ruang status untuk memberi tanda status pasien yang terakhir tadi.

Dua hari kemudian, aku menemui pasien yang membuat jengkel dokter umum tempo hari. Kali ini, berhadapan dengan dokter yang berbeda. Aku mendapati pasien ini mendapatkan 4 macam obat. Obat nyeri ulu hati, obat demam, antibiotika, dan obat batuk. Setelah dokter selesai memeriksa pasien semua dan aku selesai menyiapkan obat, rasa penasaranku membawaku untuk menanyai dokter.

“Dok, saya mau kepo dong,” kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun