Mohon tunggu...
Meisya Zahida
Meisya Zahida Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan penunggu hujan

Sejatinya hidup adalah perjuangan yang tak sudah-sudah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membaca Petang (Tentang Bim)

26 Februari 2020   19:18 Diperbarui: 26 Februari 2020   19:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini bukan cerita kemarin
yang berskesinambungan, Bim
Kau pasti saksikan matahari pulang
Semenanjung saga di ufuk barat
Adalah cerita kita; memenggal kenangan

Bagaimana aku mampu
menukar harap yang tertunda
Setelah episode terhenti
Lalu kita memenjarakan sepi
Seolah sendiri lebih kuasa
Dari sekian jumpa; tak disengaja

Aku hanya bisa menekuri petang
Menerjemah pergantian siang
Semisal usia terbit dari hitungan angka
Dan jari-jari kadang alpa menjumlahkan
Di finish mana kita menyelesaikan perlombaan

Bim, seperti dirimu yang tak terbaca
Aku memilih menyimpanmu sebagai rahasia
Sebagai rumah tak berpintu
Sebagai luka yang selalu baru

Madura, 26 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun