Mohon tunggu...
Mba Adhe Retno
Mba Adhe Retno Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

http://retnohartati.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Covid-19 Membuat Idul Fitri Tanpa Sentuhan Fisik

23 Mei 2020   10:33 Diperbarui: 23 Mei 2020   10:35 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KoinWorks

Lenteng Agung, Jakarrta Selatan |Saya suka dengan frasa ini, "Puasa, seperti sekarang ini, bisa sebagai pelatihan dan latihan; latihan membuat jarak, menulis kata-kata, serta membangun dan berlatih bahasa tubuh. Agar pada saat Lebaran nanti, dengan bahasa kata dan tubuh, orang lain melihat dan memahami bahwa, 'Kita ada dan datang, untuk silahturahmi, melepas rindu, serta saling memaafkan,' atau 'Aku datang untuk saling memaafkan,' dan lain sebagainya; serta dengan kehadiran itu, walau dengan jarak tertentu, tidak kaku atau pun canggung, semuanya tetap akrab, penuh cinta dan kasih sayang, (Kompasaina)."

Sebentar Malam atau mungkin Besok, dan hari-hari setelah Besok, anda dan saya (akan) ada seperti kutipan di atas. Pada sikon silahturahmi, kadang, siapa pun bisa terbawa situasi, sehingga secara refleks atau tak sadar terjadi sentuhan fisik atau pun tidak membatasi jarak dengan sesama. Itu hal yang wajar, tapi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, tentu terjadi 'hal beda atau perbedaan kecil' yaitu tanpa sentuhan fisik.

Ya. Saat pandemi Covid-19, seperti sekarang ini, mau tak mau, rela atau pun tidak, terjadi silahturahmi tanpa sentuhan fisik, sungkem dengan jarak tdiak dekat, tidak terjadi pelukan, sertta tak terjadi cipaka-cipiki, dan lain sebagainya. Mungkin hal itu cangggung, tapi harus dan bisa terjadi; itu berarti yang dilakukan adalah 'memberi salam atau salaman' dengan Bahasa Tubuh atau BT.

Bahasa tubuh merupakan salah satu cara, yang sangat tepat, dari seseorang untuk mengaktualisasikan perasaan dan suasana hati dalam rangka membangun (kembali) relasi yang selama ini telah terbangun. Pada konteks tertentu, BT bisa merupakan suatu isyarat yang menunjukan persetujuan, menolak, antusias, dan lain sebagainya.

Sumber Kanal IHI
Sumber Kanal IHI
Dengan demikian, BT terjadi atau terlihat dari (i) ekspresi muka, mimik muka menentukan reaksi orang lain, (ii) gesture, isyarat dapat menggantikan ucapan, (iii) kontak mata, mata dapat membaca apa yang ada di hati, (iii) tidak selamanya terjadi sentuhan fisik, (iv) nada suara dan gaya bicara, serta gerakan anggota tubuh, (v) jarak dan posisi berkomunikasi.

Jadi? Ketika atau pada saat 'Salam Salaman' Idulfitri, dengan protocol kesehatan cegah penyebaran Covid-19 dalam frame PSBB, maka ada baiknya perhatikan hal-hal berikut

  • Tetap berpikir bahwa, dan bukan curiga, semua orang bisa tertular dan menularkan Covid-19 ke/pada siapa pun
  • Tetap gunakan masker
  • Perhatikan jarak ketika sungkem
  • Hindari pelukan, cipika-cipiki, jabatan tangan, dan sentuhan fisik lainnya
  • Jika harus sungkem, maka arah hidung dan mulut, dijaga agar tidak pada arah yang luruh atau langsung berhadapan, ada baiknya tetap gunakan masker

Silahkan Mencoba

Retno Hartati - Jakarta Selatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun