Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Farah Nikmah Ridhallah, Karyawati Bank yang Tewas Itu PSK Bertarif Mahal

13 Juli 2016   15:29 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:25 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi-lagi urusan selangkangan, Farah Nikmah Ridhallah, karyawati cantik Bank Bukopin yang berusia 23 tahun ditemukan tewas tanpa celana didalam kotak plastik Tupper-ware dibawah kolong tol Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada hari Selasa, 12 Juli 2016, pukul 14.30 WIB.

Saat ditemukan, posisinya meringkuk dalam kotak itu, kepalanya ditekuk ke dalam, mengenakan kalung mas dan tak sehelai benang pun yang menutupi bagian bawah tubuhnya itu. Kemungkinan besar korban dihabisi dalam kondisi pakai baju tapi tidak memakai celana.

Selain bekerja sebagai karyawati Bank Bukopin, Farah ini berprofesi ganda sebagai seorang PSK bertarif mahal khusus untuk para pengusaha tajir. Tongkrongannya pun di tempat-tempat mewah sekelas Apartemen dan hotel-hotel berbintang.

Ia kerap menjadi langganan pria hidung belang yang berduit, kencannya pun di tempat-tempat ekslusif seperti apartemen mewah dan hotel berbintang. Tarifnya jutaan, sekali main tarifnya itu Rp 4 juta.

Namun sayang keinginannya untuk hidup mewah dan glamour di kota Metropolitan ini justru tak lama karena berakhir tragis didalam kotak Tupper-ware yang dibuang dibawah kolong tol Pantai Indah Kapuk itu. Nyawanya dihabisi oleh Calvin Soepargo, pengusaha berusia 52 tahun, karena tersinggung berat saat mau main lagi, ia diejek peltu (baru nempel sudah metu).

Farah dihabisi Calvin di Apartemen Aston Marina, Tower B, lantai 27, Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 9 Juli 2016. Pengusaha hidung belang yang statusnya duda itu menghajar kepalanya Farah dari belakang, mencekiknya hingga tewas, lalu memasukkan mayatnya kedalam kotak plastik Tupper-ware yang ditaburi kapur barus supaya nggak bau, lalu dibuang dibawah kolong tol Pantai indah Kapuk.

Ya mau bilang apa lagi, semuanya sudah terjadi. Sekalipun takdir manusia ditentukan oleh Tuhan Sang Pencipta, namun nasib kita ditentukan oleh prilaku kita sendiri. Pola hidup para wanita model begini ini serba wah, materialistis, konsumtif dan hedonis. Ini akibat dari kemajuan jaman yang berorientasi pada glamoritas dan mudahnya kucuran fulus diatas ranjang tanpa diimbangi dengan kecakapan moral.

Fenomena ini sudah bukan hal yang baru lagi di Kota Metropolitan ini karena kota ini menjanjikan kehidupan yang mewah dan glamour. Mulai dari rakyat kecil yang hidup dibantaran rel kereta dan pinggir kali, artis, pelajar, mahasiswa/i, karyawan/ti swasta, PNS, sampai pada pejabat negara dan para penegak hukum pun terserang wabah penyakit seputar bawah pusar itu.

Jika tergiur dengan gaya hidup kemewahan para kaum borju di Jakarta ini, maka mudah terjerembab ke dunia prostitusi demi menikmati kemewahan, bukan demi alasan klasik untuk menyambung hidup di kota yang keras ini. Ini terjadi bukan hanya wanita saja, akan tetapi pria pun juga begitu.

Salah satu kawan SMA ku juga begitu. Profesinya ganda, sebagai karyawan perusahaan swasta plus pemuas nafsu emak-emak ganjen, istri pejabat, dan istri pengusaha yang kesepian demi memuaskan hasrat libidonya dan hidup enak di Jakarta ini. Percuma punya wajah tampan dan tubuh atletis, tapi doyannya sama wanita tuwir. Menjijikkan.

Banyak sekali kasus yang menyerempet-nyerempet seputar tali air saluran kelamin yang diakhiri dengan menghabisi nyawa orang lain. Ya beginilah potret pria berduit di Jakarta ini. Asmara yang tak berujung, kenikmatan semu, dan penghinaan fisik, maka terjadilah prilaku kalap mata dengan menghabisi nyawa orang lain secara semena-mena. Menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun