Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apapun Keputusan Mahkamah Konstitusi, Semua Pihak Harus Legowo

27 Juli 2014   18:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Lembaga Negara Pengawal Konstitusi (Dokumen Pribadi/Mawalu)"][/caption]

Sore itu udara cerah. Sejak pukul 15:00 WIB suasana di gedung bercat putih dengan sembilan tiang pilar yang kokoh dan megah itu tampak ramai. Ratusan orang dan simpatisan dari berbagai elemen masyarakat tampak memadati jalanan dan halaman gedung Mahkamah Konstitusi di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Ratusan massa berdatangan ke gedung Mahkamah Konstitusi itu sejak pukul 13.00 WIB. Mereka menyanyikan lantunan alunan shalawat nabi saling bersahutan bergantian satu sama lain. Beberapa bendera bertuliskan "Gardu Prabowo" dikibarkan di jalanan.

Berbagai spanduk pun dibentangkan disekeliling gedung dan didepan jalan. Diantaranya bertuliskan, “KPU Harus Laksanakan Rekomendasi Bawaslu”, "Pansus Pilpres Harga Mati", "MK Jangan Takut Intimidasi", "MK Netral PSU Harga Mati", dan "Pansus Pilpres Untuk Usut Kecurangan Pemilu".

Arus lalu lintas di depan gedung Mahkamah Konstitusi di jalan Medan Merdeka Barat tampak padat merayap. Aparat keamanan pun tampak sibuk. Raut wajah mereka tampak tegang. Mereka tampak siap siaga mengantisipasi terjadinya segala kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi bagaikan bom waktu yang bisa meletup dan meledak kapan saja.

Pihak Kepolisian tak mau ambil resiko, mereka membentuk pagar betis di pintu masuk gedung Mahkamah Konstitusi. Saking ketatnya penjagaan dari pihak Kepolisian, semut dan rayap pun akan susah masuk kedalam gedung Lembaga Pengawal Konstitusi itu.

Di seberang Jalan Gedung Mahkamah Konstitusi, tiga unit panser milik Kepolisian tampak stand by berjejer rapih. Selain itu puluhan personil Brimob BKO yang diperbantukan juga telah siaga penuh di gedung Mahkamah Konstitusi.

Selain aparat keamanan, puluhan Media Massa juga sudah stand by di lokasi. Puluhan kuli tinta dari berbagai media tampak sibuk menjalankan tugas dan fungsi mereka masing-masing berjalan kesana kemari hilir mudik sambil menenteng kamera dan Mic. Beberapa stasiun TV pun tampak stand by dengan peralatan dalam kondisi "On".

Seorang pria yang memakai peci hitam, berkemeja putih dengan lambang garuda merah di dada kanannya tampak diantara kerumunan itu. Tampak pula disitu Fadli Zon, Ahmad Yani, dan Ali Mochtar Ngabalin.

Wajah pria itu tampak sedikit galau. Ada selaput kegundahan terpancar di raut wajah dan sorot matanya. Rahangnya terkatup rapat. Ia melambaikan tangannya sejenak kepada kerumunan massa, lalu berbicara dengan lantang, "Masih setia pada Prabowo-Hatta?"

Ratusan massa pun berteriak histeris, "masih!". Pria itu terdiam sejenak menatap mereka. Matanya menyapu ratusan orang didepannya. Pria itu lalu bertanya dengan keras dan lantang, "Masih mau diatur-atur asing?" Massa pun berteriak lantang, "Tidak mau!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun