Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, IG@sriita1997 , berbagigagasan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siapa Bilang Ibu Rumah Tangga Tak Perlu Cakap?

19 Juli 2016   12:13 Diperbarui: 16 Oktober 2019   14:53 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Top10indo.com

Tulisan Mas Cahyadi Takariawan mengusik hati saya. Tentang perlu tidaknya sekolah tinggi ilmu berumah tangga? Tahun 1970an seingat saya pernah ada Akademi Ilmu Rumah Tangga di Jalan Lembong ,Kota Bandung, yang didirikan oleh ISWI kalau saya tidak salah. Nyatanya ilmu rumah tangga yang diajarkan seputar memasak, menjahit, atau mendekati housekeeping begitulah, dan lain sejenisnya.

Dulu juga ada sekolah yang namanya SKKP atau sekolah kesejahteraan keluarga pertama (setingkap SMP). Lagi-lagi yang diajarkan seputar tata boga, tata laksana rumah tangga, tata busana. Kalau sekarang diajarkan saat SMA.

Sejatinya, menejemen rumah tangga adalah keahlian paripurna individu dalam menerapkan ilmu, keterampilan  dan wawasan yang dimilikinya, plus kecerdasan ESQ yang ia punya, dalam sebuah praktik nyata. Jadi, sifatnya sangat komprehensif.

Semua insititusi, badan usaha dan berbagai organisasi, dalam pelaksanaan operasi kerjanya bahkan membutuhkan bagian ‘rumah tangga’. Yang mengurus operasional mendasar sehari-hari, seperti bangunan, fasilitas kerja, konsumsi dan yang mendasar bagi kelangsungan hidup manusia dan organisasi. 

Bahkan dalam sebuah istana kepresidenan saja kepala bagian rumah tangganya adalah mereka yang memiliki tingkat keahlian tinggi. Tidak bisa setara asisten rumah tangga biasa, karena level kerjanya setara dengan seorang menejer.

Karena itulah saat terjun menjadi ibu rumah tangga, sesungguhnya seorang wanita sedang diterjunkan sebagai seorang manajer kecil-kecilan. Seorang ayah juga jadi pemimpin level sederhana. Maka jenis menejemen apa saja yang harus dikuasai?

Menejemen Apa Saja dalam Rumah Tangga?

Menejemen Pemasaran

Saat terjun berumah tangga, otomatis  sepasang suami istri adalah menejer pemasaran. Baik memasarkan jasa keahliannya (jika bekerja), ataupun memasarkan usaha pribadinya. Demi melangsungkan hajat hidup rumah tangganya. Secara konvensional, masih banyak rumah tangga yang mengandalkan suaminya saja bekerja, dan pembagian tugas urusan rumah tangga sepenuhnya ditangani istri.

Dalam praktiknya, banyak ibu yang merangkap sebagai pencari uang sekaligus mengelola rumah tangga. Ibu dengan  banyak keahlian dapat   membantu suami mencari penghasilan tambahan meski tetap berada di rumah. Misalkan dengan berwiraswasta atau pekerjaan paruh waktu seperti penerjemah, editor, financial advisor, akuntan lepas dlsbnya. Karenanya  ibu model begini  boleh diacungkan jempol, karena  tidak mudah  dan harus memiliki kepandaian jamak.

Menejemen Keuangan dan Asset

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun