Indahnya suasana di bawah rindang pepohonan yang hijau. Biarpun pikiran penat tetapi bila melihat susana alam yang asri dengan pepohonan, maka akan hilanglah penat dan kelelahan memandang, mensyukuri ciptaan Tuhan.
Sekarang ini manusia disibukkan dengan pemanjaan kemudahan serba instan, hingga pohon pun seolah-olah dapat tergantikan dengan kehijauan semu pohon plastik.
Tidaklah pernah kita menyangka kalau seindah atau seharum apa pun fenomena hijau buatan, lebih harum bau rumput hijau yang terhampar.
Namun sekarang sulitnya melihat pemandangan hijau itu. Dahulu kita selalu melihat kehijauan padang yang luas, rimbunnya hutan bukìt yang indah. Bunga bakuñg ada dimana-mana. Kini semua itu hanya seperti di temui di alam mimpi.
Sedihnya melihat dunia menjadi merah, kelabu, bahkan hitam. Hijau yang indqh menjadi kerinduan, entahlah apakah begitu kejamnya keadaan dan situasi hingga pohon pohon menjadi sangat sedikit. Rumput tergantikan dengan rumput plastik,. Dan hati kita yang menyaksikan semua itu menjadi tak sejuk lagi.
Ketika hijau sudah tidak dicintai masyarakat, maka dunia menjadi kelabu, persediaan air tanah berkurang, semua ekosistem alam menjadi kacau. Maka semua kita bertanggung jawab menghijaukan kembali lingkungan. Hinggga kelak generasi kita masih bisa menikmati kehijauan dan keindahan alam. Dan itu hanya bisa diupayakan, difikirkan, dan dicari solusinya oleh insan - insan bijak yang peduli pada lingkungan.