Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membedah Makna Nasihat "Pintamu Isih neng Para" oleh Orang Jawa

25 Februari 2020   22:03 Diperbarui: 25 Februari 2020   22:07 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang-orang tua di Jawa punya pesan khusus kepada anak-anaknya tentang konsep hidup yang harus dijalani. Jangan buru-buru, dan jalani sesuai tahap yang sudah dikehendaki secara alami.  

Sebab dalam kehidupan, semua hal harus dilakukan seduai waktu yang ditentukan.

Dari bayi sampai dewasa ada tahapan-tahapan dan butuh waktu yang  panjang. Di mana proses ini betapa pun sulitnya harus tetap dijalani sesuai waktu yang telah ditentukan.

Tidak ada dalam kehidupan tiba-tiba anak bayi jadi dewasa. Atau yang remaja tau-tau jadi tua. Sebab proses perjalanan hidup itu harus dilalui. Tak bisa dilewati.

Ini jelas berkaitan erat dengan hal-hal yang boleh dan tak boleh dilakukan.

Misalnya saat kita masih bocah, telanjang bulat sambil hujan-hujanan juga tidak masalah. Tapi saat sudah dewasa, emak-emak telanjang bulat hujan-hujanan akan bikin heboh tetangga.

Anak-anak juga tak boleh melakukan hal yang biasa dilakukan orang dewasa. Termasuk dalam berbicara dan bersikap dan hal lain yang bersifat dewasa.

Seksual adalah hak orang dewasa yang dilakukan setelah adanya sebuah proses perkawinan secara sah baik menurut agama atau menurut negara.  

Sedangkan anak-anak dan remaja, atau orang dewasa tapi tidak terikat tali perkawinan, tak boleh melakukan hubungan seks, karena itu merupakan pelanggaran akan tanya krama.

Lalu bagaimana dengan desakan secara alamiah dari para remaja yang penasaran dengan aktivitas seksual?

Karena belum saatnya ia harus bersabar, menunggu sampai waktu dewasa. Sebab saat dewasa nanti semua hal yang berhubungan dengan kepantasan untuk melakukan aktivitas seksual sudah disandangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun