Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nasi Aking untuk Kita Bertiga

14 Februari 2020   13:22 Diperbarui: 14 Februari 2020   13:19 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukalapak

Nak.. Lihatlah...
Ibumu sedang masak apa di dapur?
Diantara genteng yang  bocor dan deru petir menggelegar..

Dagangan ayah masih utuh sepanci
Karena hujan tak mau henti
Pelanggan segan untuk menanti...

Nak..  Lihatlah...
Baju ayah masih kuyup
Bersama harapan yang  telah redup
Kita bersyukur diberi hidup...

Nak..  Lihatlah...
Ibumu mulai mengaduk
Gumpalan nasi aking  di dalam periuk
Yang akan mencegah perut kita berkukuruyuk

Nak.. Tahukah kamu?
Apa yang dilakukan ibumu tadi siang
Menjereng nasi yang tak dihabiskan
merenda harapan.. Agar kita tetap bisa makan..

Nak..  Lihatlah...
Makanan malam kita telah siap
dengan taburan kelapa urap
Pasti nikmat untuk disantap
Menemani kita dalam lelap

Nak...  Jangan bilang tetangga
Jangan bilang siapa siapa
Hari ini kita makan apa
Besok makan apa

Tak beda makan ikan atau sayuran
Sebab besok tetap jadi kotoran
Yang penting punggung tetap tegak
Saat panggilan ibadah datang..

Nak..  Nasi aking  ini..
Bukan pungkasan hari ini
Sebab esok hari masih ada cahaya mentari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun