Mohon tunggu...
Mulyo Hartono
Mulyo Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Melayani Konsultan Guru Online (WA 0858 8112 5448) Tanya Jawab Seputar Info Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Informasi Seputar Guru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sertifikasi Perkawinan, Jadi Nikah atau Batal Nikah Akhirnya

20 November 2019   00:23 Diperbarui: 20 November 2019   00:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ijab Qabul (dok pribadi)

Calon pengantin nantinya harus lulus sertifikasi perkawinan dan mendapatkan sertifikat. Tujuan dari kegiatan ini memang sangat bagus yaitu untuk mendapatkan keluarga yang berkualitas dan kokoh nantinya dalam berkeluarga. 

Dulu saya mau menikah belum ada seperti ini, tapi dapat bimbingan dari Kantor KUA. Mendapatkan pembekalan tentang menikah dan sudah diketahui kedua orang tua.

Jika memang benar nanti sertifikasi perkawinan diterapkan berarti calon pengantin harus mengikuti semua kegiatan untuk mendapatkan sertifikatnya, baru menikah.

Menurutnya akan banyak kementerian/ lembaga (KL) terkait yang terlibat dalam pembekalan calon pengantin. Ada Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian PPA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga BKKBN. (sumber)

Pada masa kursus calon pengantin untuk mendapatkan sertifikasi perkawinan ini sampai nanti perkawinan akan mengalami berbagai gejolak yang bersifat positif dan negatif. Bisa jadi calon pengantin ini semakin mantap untuk menikah, bisa juga calon pengantin mengalami kegagalan untuk melangsungkan pernikahan. 

Konsep pembelajaran untuk kursus calon pengantin harus benar-benar tidak menjatuhkan mental calon pengantin. Dari pendidikan kesehatan misalnya calon pengantin harus mendapatkan pelajaran yang tidak tabu lagi agar benar-benar paham kesehatan dalam berumah tangga yang nantinya untuk kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Dari bidang ilmu keagamaan pasti mendapatkan wejangan yang lebih dalam menurut agamanya masing-masing tentang hukum nikah dan selanjutnya. Dari semua kegiatan kursus calom pengantin ini, saya khawatir dengan penyampaian materi yang sifatnya kaku membuat mental calon pengantin down dan berakhir gagal untuk melangsungkan pernikahan. 

Memang menurut saya pribadi sangat penting pendidikan pranikah sebagai bekal awal untuk menghadapi hidup berumah tangga. Karena dalam berumah tangga banyak sekali masalah yang akan dihadapi oleh calon pengantin. 

Untuk program sertifikasi perkawinan  yang akan diterapkan ini, semoga materi yang disampaikan berupa bimbingan dan motivasi untuk calon pengantin. Jangan sampai salah materi yang membuat calon pengantin gagal menikah karena sudah terbayang betapa susahnya hidup berumah tangga.

Calon pengantin bisa gagal menikah jika kesehatannya dari salah satu ternyata terganggu dan saling bertanya antara pria dan wanita. Itu baru dari segi kesehatan, belum lagi dari segi keagamaan sesuai agama yang dianut. Semoga program sertifikasi perkawinan ini membawa dampak positif bagi calon pengantin. Untuk hal positifnya tentu calon pengantin sudah mendapatkan bekal yang cukup untuk menghadapi malam pengantin hehehe.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun