Mohon tunggu...
Moch Mahmudi
Moch Mahmudi Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kata, Frasa, dan Klausa

mengomunikasikan hukum kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Garuda Pancasila

20 Januari 2014   20:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Garuda Pancasila

Akulah pendukungmu

Patriot Proklamasi

Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara

Rakyat adil makmur sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju… maju

Ayo maju… maju

Ayo maju… maju …”

Bagi generasi yang tumbuh remaja di era 90 – an, pasti tidak asing dengan lagu ciptaan Sudharnoto di atas. Betapa tidak, pada setiap pembukaan TVRI yang dimulai pukul dua tiga puluh siang, lagu tersebut menjadi pembuka. Kanak – kanak banyak yang menunggu, oleh karena setelah pembukaan tersebut diputar film kartun semacamSpeed RacerTeenage Mutant Ninja TurtlesThunder Cat, dan sebagainya.

Garuda Pancasila merupakan lagu nasional yang rancak bana, menggugah semangat, dan jebrettt… Ciamikkk tenan…

Saya suka. Semestinya lagu-lagu nasional sejenis dilestarikan dan diajarkan kepada para pelajar, agar nasionalisme tertanam dalam darah daging setiap tunas bangsa.

Sejatinya cinta tanah air merupakan bagian dari iman, oleh karenanya Hadratusy-Syeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari yang pendiri dan Rais Akbar satu – satunya organisasi massa tradisional Nahdlatul ‘Ulama, berijtihad merilis fatwa Resolusi Jihad yang kemudian berkembang menjadi pertempuran 10 November yang kolosal bin legendaris itu.

Konon kabarnya, fatwa Mbah Hasyim, demikian Hadratusy-Syeikh disebut oleh santri-santrinya, dirilis sebagai jawaban dari pertanyaan Bung Karno mengenai hukum membela negara.

Hubbul-wathon minal iman, begitu dalam bahasa Arab, cinta tanah air sebagian dari iman. Tidak sempurna iman seseorang yang mengaku beragama, namun tidak punya rasa cinta pada tanah airnya.

Indonesia, bumi gemah ripah loh jinawi  tata tentrem kerta raharja, yang kita menghirup udaranya, meminum airnya, dan memakan sari patinya, apa iya kita tidak cinta? Tak eloklah jika tidak cinta. Tidak bersyukur namanya.

Maka, wahai saudara sebangsa dan setanah air, mari memberikan yang terbaik bagi Indonesia.. Dimanapun kita berada.. (sby18012014)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun