Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suro Diro Jayaningrat-Pangruwating Diyu: Dialog Imajinair dengan Duryudana

28 Januari 2015   16:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu hari saya berjumpa dengan Duryudana pada saat beliau sedang pengin sembunyi menyelam di perairan. Memang saya mendengar berita bahwa Prabu Duryudana stress berat, karena tiga Senopati  pilar kekuatan yang diandalkanya  untuk memenangkan perang dengan Pandawa, Resi Bisma, Pendeta Durna dan Adipati Karna gugur di perang Bharatayudha.Prabu Duryudana kehilangan besar pelindung yang diandalkan. Dunia seakan menghimpit Duryudana. Kondisi Duryudana betul-betul dalam mengenaskan. Saya pun merasa ingin memberikan empati kepada Durydana, dan mencoba untuk menegur beliau:
Masjokomu: " Kang Dur, apa kabar ?"Duryudana : " hemmmmmmm..."Masjokomu: " Kang Dur baik-baik saja kan ?"Duryudana : " Kura-Kura dalam perahu"Masjokomu: " lho kok ?"Duryudana : " Ya. Pura-pura tidak tahu"Masjokomu: " Saya ikut berduka cita atas gugurnya Tiga Senopati Besar Panjenengan"Duryudana : " Tapi itu saja tidak cukup. Harus ada solusi jitu untuk mengatasi kebuntuan dari peristiwa yang terjadi hari-hari ini"

Masjokomu: " Kang Dur, mau menerima saran ?"Duryudana : " Memang ada jalan ke luar yang dapat diambil, untuk mengatasi kekisruhan ini ?"Masjokomu: " Coba Kang Dur, rapal ajian ini: Suro Diro Jayaningrat-Pangruwating Diyu."Duryudana : " Wah, sampeyan ini!"Masjokomu: " Lho kok ?"Duryudana : " Ajian yang ada itu, Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti. Ada juga ajian lainnya, Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Itu pun dua hal yang berbeda. Wah, sampeyan ini"Masjokomu: " Jadilah, Kang Dur, kan bisa merapal salah satu ajian itu atau malah dua-duanya. Ini hanya saran lho"Duryudana : " Bisa saja Suro Diro Jayaningrat itu, saya rapal, tetapi belum tentu berhasil."Masjokomu: " Lho kok ?"

Duryudana : " Untuk merapal ajian Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, ada dua syaratnya. Pertama, syarat mutlak. Kedua syarat perlu"Masjokomu: " Apa syarat mutlak supaya ajian Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti itu dapat makbul"Duryudana : " Syarat mutlaknya adalah saya ini harus orang lemah, tidak berdaya, atau sekurang-kurangnya dalam keadaan lemah"Masjokomu: " Kang Dur, kan sedang dalam kondisi lemah saat ini. Sekurang-kurangnya Kang Dur sedang berduka karena kehilangan tiga Panglima Besar karena gugur di perang Bharatayudha"Duryudana : " Betul, tetapi masih ada syarat perlu!"Masjokomu: " Lho kok ?"Duryudana : " Orang yang merapal ajian Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti harus orang yang baik, welas asih kepada sesama"Masjokomu: " Kang Dur, kan orang baik dan welas asih."Duryudana : " Ngono yo ngono ning ojo ngono."

Masjokomu: " Kang Dur, kan orang baik dan welas asih kepada keluarga, sanak saudara. Kang Dur, merupakan panutan dari keluarga besar, kakak beradik yang berjumlah 100 orang beserta keluarga. Kang Dur, memikirkan nasib mereka semua. Berarti Kang Dur, kan orang baik dan welas asih"Duryudana : " Ya. Tapi untuk itu, saya berbuat culas, kejam dan menaruh kebencian kepada Pandawa. Makanya walaupun sampai kemput saya rapal ajian Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, yang tidak akan berhasil. Syarat perlu nya tidak mencukupi."

Masjokomu: " Jadi ajian sakti itu, tidak selalu bisa tepat sasaran ya, Kang Dul ?"Duryudana : " Begitulah. Namun ada yang dapat dipastikan, kalau ada orang yang merapal ajian Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti. Hal itu dapat dilihat dari syarat mutlak. Untuk merapal ajian sakti itu. Walaupun belum tentu berhasil."Masjokomu: " Maksud Kang Dur, kalau ada yang nulis ngetweet, Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, dapat dipastikan ... ?"Duryudana : " Ya. Dapat dipastikan orang itu ..."Masjokomu: " mau omah omah "Duryudana : " Wah, sampeyan ini"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun