Mohon tunggu...
Joker Doang
Joker Doang Mohon Tunggu... -

mencoba mengisi hidup dengan kebajikan dan kebijakan\r\nhttp://cer-mat.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Operasi Hitung pada Bilangan Bulat

26 Agustus 2011   21:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26 10115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penanaman konsep matematika pada anak yang paling mendasar adalah tentang operasi hitung. Untuk mengajarkan konsep operasi hitung pada anak harus senantiasa memperhatikan tahap perkembangan berpikir anak. Hal ini untuk menghindari ketidaksinkronan materi dengan tahapan berpikir anak. Orang tua/guru PAUD dapat saja mulai mengenalkan konsep-konsep matematika pada anak usia pra sekolah dengan cara menyisipkan konsep matematika tersebut dalam berbagai bentuk permainan yang terstruktur.

Sehingga pada usia SD anak telah siap untuk menerima konsep matematika yang akan diajarkan oleh guru. Pada tahap awal konsep operasi hitung yang diajarkan adalah konsep penjumlahan untuk bilangan Natural (asli). Mengingat konsep matematika sesungguhnya bersifat abstrak, namun tahap berpikir anak untuk usia SD biasanya masih bersifat konkrit, maka guru atau orang tua harus berupaya untuk mengkonkritkan konsep yang abstrak tersebut agar anak tidak merasa kesulitan. Misalnya menggunakan media benda nyata seperti lidi, kerikil dll. Tanpa menggunakan benda nyata anak pada tahap ini biasanya akan mengalami kesulitan kecuali konsep tersebut telah dikuasai anak dengan baik sewaktu masih di PAUD.

Setelah konsep penjumlahan bilangan asli dikuasai anak dengan mantap, kemudian dilanjutkan dengan penanaman konsep pengurangan. Lagi-lagi penanaman konsep ini harus masih menggunakan media benda nyata. Karena sifat pengurangan yang berkebalikan dengan operasi penjumlahan, maka syarat penguasaan operasi penjumlahan menjadi mutlak buat anak. Sebaiknya anak-anak yang belum menguasai penjumlahan dengan mantap, perlu mendapat perhatian khusus dari guru baik dengan cara pembimbingan secara individual maupun meminta bantuan orang tua.

Operasi hitung berikutnya adalah perkalian. Perkalian sebagai penjumlahan berganda, memerlukan tahap berpikir yang lebih kompleks pada diri anak. Oleh karena itu jika anak tampak belum siap memulai materi ini sebaiknya diingatkan kembali tentang operasi penjumlahan. Jika diperlukan guru membuat pre test sebelum memulai materi ini untuk mengetahui tingkat kemampuan anak dalam operasi penjumlahan.

Setelah operasi perkalian dapat dikuasai dengan baik, selanjutnya adalah operasi pembagian. Operasi pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian. Oleh karena itu penguasaan operasi perkalian menjadi mutlak agar dapat menguasai operasi pembagian.

Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kecepatan penguasaan anak terhadap konsep-konsep tersebut mungkin bisa berbeda-beda. Hal ini disebabkan berbagai hal antara lain :


  1. Faktor lingkungan dan kebiasaan anak. Faktor lingkungan dan kebiasaan anak sehari-hari akan mempengaruhi tingkat konsentrasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga disini perlu pengarahan dan pembimbingan dari guru yang lebih itensif. Jika terdapat beberapa anak yang agak terlambat menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas tidak berarti bahwa anak tersebut adalah anak yang kurang cerdas.
  2. Faktor kepercayaan diri. Faktor ini sangat tampak pada saat anak baru pertama kali masuk sekolah. Ia merasa memasukki dunia yang sama sekali baru untuknya. Sehingga biasanya mereka masih memerlukan dukungan orang tua dengan simbolisasi misalnya tak mau ditinggalkan dsb. Namun hal itu biasanya tak akan berlangsung lama. Anak hanya memerlukan waktu yang cukup untuk dirinya menumbuhkan kepercayaan dirinya sendiri untuk mandiri tanpa dukungan dari orang tua. Jika kepercayaan diri anak telah mantap, biasanya mereka akan dengan riang gembira untuk menghadapi tantangan baru termasuk tantangan untuk mempelajari materi baru. Karena sebenarnya diusia mereka sangat gemar dengan tantangan baru.

Jika anak telah sukses melewati tahapan operasi hitung pada bilangan asli (dan cacah) maka pada tingkat kelas selanjutnya anak telah siap untuk mempelajari konsep bilangan bulat. Konsep bilangan bulat jauh lebih kompleks bagi anak, karena di sini mereka akan menghadapi bilangan yang berlawanan dengan bilangan asli yang telah mereka pelajari selama ini yaitu bilangan negatif. Berbekal konsep operasi hitung yang telah mereka kuasai pada bilangan asli(cacah) mereka dituntut siap untuk menerapkannya pada bilangan bulat. Sebaiknya guru/orang tua senantiasa mengingatkan anak bahwa bilangan negatif adalah berlawanan dengan bilangan positif jika anak terlihat ragu-ragu dalam menyelesaikan masalah/soal. Mengingatkan konsep sebelumnya yang berkaitan jauh lebih bermakna dari pada memberitahukan jawaban/penyelesaian dari soal.

Akhirnya jika konsep telah mereka kuasai tugas berikutnya adalah melatih anak menggunakan konsep itu. Hal ini dimaksudkan agar anak mempunyai keterampilan berhitung yang cukup. Tingkat kecepatan anak dalam menyelesaikan suatu perhitungan sangat bergantung pada intensitasnya dalam berlatih. Semakin sering ia berlatih dalam menyelesaikan perhitungan mereka akan semakin banyak menghadapi berbagai macam soal, sehingga tingkat keterampilan mereka pasti akan lebih meninglat.

Berikut saya sajikan media untuk menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Semoga dapat membantu para orang tua atau guru yang memerlukannya. Silahkan mencoba semoga bermanfaat…

Berikut adalah media lain tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan bantuan garis bilangan :

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun