Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kopi Gayo Luar Biasa

9 Mei 2017   11:48 Diperbarui: 9 Mei 2017   12:01 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1, Peserta Widya Wisata Penas XV menikmati Kopi Gayo di Oro Coffee, Takengon (Doc. FMT)

Sejak awal persiapan penyelenggaraaan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XV Tahun 2017 di provinsi Aceh., Kabupaten Aceh Tengah telah ditetapkan sebagai salah satu obyek kunjungan widya wisata bagi peserta Penas. Fokus kunjungan widya wisata bagi peserta Penas di Aceh Tengah adalah pengenalan kopi Gayo, untuk itulah kegiatan ini dipusatkan di Kampung kopi yang berada di Kampung Tebes Lues, Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah.

Minggu sore kemarin (7/5/2017) sekitar 90 peserta Penas yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia telah tiba di Kampung Kopi Tebes Lues. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Karimansyah. I, SE, MM didampingi oleh Camat Bies, Maidin, Kabid. Perkebunan, Ir. Sulwan Amri dan Kepala BPP Bies, Mulyadi, SP, Reje/Kepala Kampung dan masyarakat kampung Tebes Lues.

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan rasa terima kasih kepada semua peserta Penas yang telah berkenan mengunjungi daerah penghasil kopi arabika terbesar ini. Pak Sekda mempersilahkan kepada peserta untuk melihat dan mengenal lebih jauh tentang seluk beluk budidaya kopi Gayo, mulai dari pembibitan, budidaya, panen dan pasca panen sampai dengan proses pengolahan hasil.

“Atas nama pemerintah kabupaten Aceh Tengah, kami mengucapkan selamat datang kepada bapak ibu peserta Penas, terima kasih telah berkenan mengunjungi daerah kami” ungkap Karimansyah dalam sambutannya “ Kabupaten Aceh Tengah ini adalah penghasil utama kopi arabika, kami persilahkan bapak ibu untuk melihat dan mengenal lebih dekat dengan kopi Gayo, barangkali nanti akan ada manfaatnya sekembalinya bapak ibu ke daerah masing-masing” lanjutnya.

Untuk menjalin silaturrahmi dengan petani kopi, para peserta sengaja diinapkan di beberapa rumah penduduk yang telah dipersiapkan. Dan sepertinya para tamu yang datang dari seluruh pelosok Indonesia itu begitu menikmati pelayanan yang diberikan oleh masyarakat Kampung Tebes Lues. Hanya dalam beberapa saat saja, mereka sudah terlihat akrab bercengkerama dengan keluarga petani kopi Gayo tersebut.

Senin pagi kemarin (8/5/2017), dipandu Kabid. Perkebunan dan para penyuluh pertanian di BPP Bies, para peseta Penas itu diajak berkeliling kebun-kebun kopi milik petani. Kepada mereka, petugas pendamping menjelaskan semua hal yang terkait dengan budidaya kopi arabika Gayo, para tamu Penas itupun terlihat menyimak dengan antusias, bahkan sebagian mereka langsung ikut mempraktekkan cara menanam kopi, memangkas tanaman dan memanen kopi. Kepenatan setelah melakukan perjalanan panjang dari daerah asal mereka seperti tidak terlihat, mereka terlihat ceria dan begitu menikmati cerahnya udara pagi ditengah kebun kopi. Sesekali terdengar gelak tawa mereka, karena para pemandu menyampaikan penjelasan dengan sedikit candaan dan humur-humor ringan.

Kopi Gayo Luar Biasa

Usai menikmati makan siang dengan menu khas Gayo di tempat penginapan mereka di rumah penduduk Tebes Lues, para peserta Penas diajak untuk melihat prosesing kopi di Koperasi Babul Qiradh (KBQ) Baburrayan. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua KBQ Baburrayyan, Rizwan Hussein, SE Ak dan para karyawannya. Kepada peserta Pak Wan, panggilan akrab Rizwan Hussein menjelaskan sejarah berdirinya KBQ Baburrayyan sampai bisa menjadi pengekspor kopi besar seperti sekarang ini. Sambil berkeliling komplek pabrik prosessing kopi yang terletak di Kampung Wih Nareh Pegasing itu, Pak Wan juga menjelaskan tentang proses pengolahan kopi mulai diterima dari petani sampai siap diekspor. Para peserta Penas terlihat antusias menyimak penjelasan Pak Wan, sesekali mereka meolntarkan pertanyaan seputar prosessing kopi ini.

Sekitar satu setengah jam berada di KBQ Baburrayyan, para peseta widya wisata kemudian diajak mengunjungi pabrik pengolahan kopi Oro Coffee yang terletak di Kampung Mongal Kecamatan Bebesen. Ditempat ini, para peserta disambut oleh pemilik perusahaan, H. Rasyid dan di ajak untuk menikmati kopi Gayo hasil olahan Oro Coffee.

kunjungan-peserta-widya-wisata-penas-xv-ke-kbq-baburrayan-591149caf17e61e843ca19b5.jpg
kunjungan-peserta-widya-wisata-penas-xv-ke-kbq-baburrayan-591149caf17e61e843ca19b5.jpg
Gambar 2, Kunjungan peserta widya wisata Penas XV ke KBQ. Baburrayan (Doc. FMT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun