SMP Negeri 1 Cirebon dalam PAS kali ini, yakni pengerjaannya tidak lagi menggunakan kertas, pensil, dan penghapus, tetapi menggunakan gawai (handphone).
Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan salah satu tahap dari proses penilaian bagi siswa yang dilakukan oleh guru melalui satuan pendidikannya dalam kurun waktu satu semester. Ada hal baru diKebijakan ini diambil mengingat sudah begitu banyaknya aplikasi yang dapat mendukung dilaksanakannya PAS dengan sistem online (gawai). Hal ini juga didukung oleh beberapa guru yang sudah menggunakan ulangan atau penilaian harian dan penilaian tengah semester yang menggunakan sistem online.
Langkah awal yang dilakukan sekolah adalah mengadakan workshop penilaian berbasis gawai. Tujuan workshop ini salah satunya agar semua guru mampu melakukan proses penilaian online ini.
Langkah selanjutnya adalah mendata potensi sarana dan prasrana yang dimiliki oleh siswa dan sekolah, yaitu mendata jumlah siswa yang memiliki dan yang tidak memiliki gawai (android).
Menurut Lilik Agus Darmawan, Kepala SMP Negeri 1 Cirebon dari sejumlah 1200 siswa yang terdaftar di SMP Negeri 1 Cirebon, hanya 25 siswa yang tidak memiliki gawai. Agar pelaksanaan PAS berbasis gawai bisa tetap berjalan, sekolah menyiapkan 50 tablet yang disiapkan dalam ruangan tersendiri termasuk menyediakan jaringan internetnya.
Masih menurut Kepala Sekolah, pelaksanaan PAS berbasis gawai ini bertujuan membiasakan siswa dengan penilaian online sehingga saat UNBK nanti mereka sudah lebih siap.
Selain itu, dengan PAS berbasis gawai ini akan mengefisiensikan penggunaan kertas. Misalkan setiap mata pelajaran (12 mapel) membutuhkan rata-rata 4 lembar kertas dikalikan 1200 siswa sama dengan 57.600 lembar atau kurang lebih 116 rim kertas.
Di tempat terpisah saat ditanya tanggapan tentang pelaksanaan PAS berbasis gawai, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Dr. Irawan Wahyono merespon positif.Â
Beliau mengatakan bahwa PAS berbasis gawai merupakan terobosan bagus dan harus bisa dilaksanakan secara maksimal. Jika perlu diterapkan saat pelaksanaan UNBK biar tidak ada shift-shiftan. Lebih lanjut beliau sebagai ketua komite sekolah juga berpesan agar sekolah memperhatikan siswa yang tidak memiliki gawai android.